Hadiri Harlah PPP di Cilegon, Erick Thohir Diteriaki Presiden

 

CILEGON – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri peringatan hari lahir atau harlah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke-50 di Lapangan PT BCS, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Sabtu (28/01/2023).

Teriakan dukungan terhadap Erick Thohir untuk menjadi presiden menggema dari lautan massa kader PPP yang hadir pada saat Erick Thohir akan menyampaikan sambutan.

Awalnya, teriakan tersebut dimotori oleh orasi politik dari Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Provinsi Banten, Subadri Ushuludin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota Serang.

“Mari kita sama-sama doakan Pak Erick Thohir jadi Presiden. Ayo teriak bersama-sama. Erick Thohir!!! Presiden… Presiden… Presiden…,” kata Subadri dan diikuti oleh kader hingga simpatisan PPP yang hadir di acara tersebut.

Setelah mengakhiri sambutannya, Subadri kemudian mempersilahkan Erick Thohir untuk memberikan sambutan sebagai Ketua Ekonomi Masyarakat Syariah dan Menteri BUMN serta sebagai kader Nahdlatul Ulama (NU) yang banyak berkontribusi juga bagi PPP.

“Marilah kita dengarkan sambutan dari Menteri BUMN, seorang Menteri yang dicintai warganya, inilah dia Erick Thohir!!!,” tegas Subadri dan disusul dengan berdirinya Erick Thohir dari tempat duduknya kemudian langsung diteriaki oleh lautan massa kader PPP.

“Presiden… Presiden… Presiden…,” teriak para kader dan disambut oleh senyuman manis Erick Thohir.

Melihat dirinya mendapati dukungan dan teriakan menjadi presiden, Erick hanya membalasnya dengan senyuman.

Dan kemudian Erick langsung berbicara soal keadaan perekonomian syariah di Indonesia. Dia mengaku sedih ketika dirinya melihat kondisi perekonomian syariah yang ada di Indonesia.

“Indonesia, umat muslimnya terbesar di dunia, tapi saya sangat sedih. Tetapi kenapa saya sedih? Kenapa? Ketika saya melihat mempelajari, ternyata walaupun kita negara Islam yang penduduknya sangat banyak Kita tidak mempunyai bank Islam yang masuk 10 besar bank terbesar di Indonesia,” kata Erick.

Melihat kondisi tersebut, Erick kemudian berdiskusi bersama tokoh PPP dan mencari jalan keluar yang bisa dilakukan.

“Karena itu saya dengan sahabat PPP diskusi waktu itu. Masa negara yang penduduknya muslim terbesar tidak punya bank Islam di 10 besar bank Indonesia,” ujarnya.

Kemudian, sebagai Menteri BUMN, dia mengambil kebijakan dengan menggabungkan beberapa bank-bank syariah milik BUMN menjadi Bank Syariah Indonesia. Saat ini, kata Erick, BSI masuk dalam 10 besar bank di Indonesia.

“Karena itu saya sebagai menteri BUMN menggabungkan yang namanya BRI Syariah Mandiri Syariah, BNI Syariah, menjadi bank Islam pertama selama sejarah republik Indonesia yang bisa masuk menjadi sepuluh besar bank Indonesia, bank nomor 7 sekarang,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, dengan adanya Bank tersebut, diharapkan kesejahteraan ekonomi umat Islam dapat meningkat.

“Karena itu yang namanya berkelanjutan untuk perubahan untuk kesejahteraan ekonomi umat harus ditingkatkan,” jelasnya.

“Bank ini berfungsi untuk mengintervensi pembukaan lapangan pekerjaan yang syariah dan membangun ekonomi umat, ekonomi pesantren, ekonomi ibu-ibu rumah tangga di desa-desa,” imbuhnya. (*/Hery)

Comments (0)
Add Comment