CILEGON – Umat Islam mengalami dua hal yang kontradiksi sekaligus dalam momentum pelaksanaan ibadah suci Ramadhan kali ini, penyebabnya adalah Pandemi Covid-19.
Satu sisi umat penuh suka cita karena memasuki bulan mulia dimana ritual ibadah banyak dijalani dengan kebersamaan atau praktik berjamaah, di sisi lain dampak dari Pandemi Covid-19 ini terbit himbauan pemerintah untuk meniadakan kegiatan-kegiatan yang berkumpul banyak orang, termasuk dalam hal ibadah-ibadah berjamaah di bulan suci Ramadhan ini.
Menyikapi kondisi tersebut, tokoh Kota Cilegon Haji Rosyid Haerudin mengajak kepada masyarakat untuk lebih tabah dan ikhlas dalam menjalani Ramadhan kali ini.
“Sebaiknya kondisi ini didalami dengan hati yang tulus, hati yang ikhlas, oleh umat. Mari kita hargai Pemerintah, kita hargai orang yang sudah mematuhi aturan dan himbauan,” ujar Haji Rosyid saat berbincang dengan Fakta Banten, Jumat (24/4/2020).
Soal teknis ibadah di bulan suci, Haji Rosyid menyarankan kepada umat agar sebaiknya mengikuti himbauan pemerintah dan fatwa Majelis Ulama.
“Upaya pemerintah sebenarnya mencegah dari kemudhorotan yang lebih besar. Tidak ada larangan ibadah sama sekali, dan ibadah yang berjamaah ini kan sebenarnya sunnah dan ulama menjelaskan tidak hilang pahalanya ketika kita laksanakan di rumah, dengan niat baik dan penuh keikhlasan,” terang Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
“Yang perlu diingat, Pemerintah ini cerminan dari masyarakatnya lho. Kalau kita merasa pemimpin kita ini sekarang dzolim, mungkin kita sebagai masyarakat juga perlu untuk introspeksi, kita sebagai rakyat belum menunjukkan kualitas terbaik. Marilah kita sama-sama berupaya perbaiki diri, khususnya melalui momentum bulan suci kali ini,” imbuhnya.
Sementara soal upaya penanganan Covid-19 oleh Pemerintah, mantan Anggota DPRD Cilegon ini menilai, hal itu sangat membutuhkan partisipasi masyarakat, untuk mewujudkan keberhasilannya.
“Kita juga semua ingin musibah ini cepat berlalu. Yang pasti jika kita ikhlas, tanpa berjamaah di Masjid pun, jangan tinggalkan tarawih di rumah. Bisa juga kan tetap berjamaah terbatas bersama keluarga dan tetangga dekat,” ajak Haji Rosyid.
Dia juga mengajak masyarakat untuk saling menghargai dan tidak mengedepankan sikap ego yang memancing perselisihan, di saat bangsa tengah menghadapi cobaan seperti saat ini.
“Kehidupan tetap rukun dan tenang, kondisi apapun jadi terasa ringan. Buat yang ingin mudik, tetap bersabar semoga dimudahkan di lain waktu. Warga Cilegon perantauan yang sekarang ini tidak bisa mudik, jangan khawatir, karena kami semua disini keluarga anda juga, kita sama-sama menikmati suasana ini dan saling menjaga,” ungkap Direktur I Bidang Organisasi dan SDM Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (APEDI) ini, seraya berdoa kepada Allah SWT.
“Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosa kita ini. Kita yakin akan ada hikmah besar setelah musibah ini berlalu,” tutupnya. (*/Red/Angga)