CILEGON – Bendahara Dewan Perwakilan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) Kota Cilegon Haji Rosyid Haerudin telah menegaskan pilihannya untuk mendukung Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Ratu Ati Marliati dan Sokhidin, secara pribadi.
Kembali Haji Rosyid menjelaskan bahwa jatuh pilihannya pada Ati-Sokhidin karena panggilan suara hati.
“Bahwa bertemunya saya dengan Bu Ati adalah silaturahmi anak dan orangtua, memang ada pembicaraan politik, tapi itu suatu hal yang wajar jelang Pilkada. Suara hati saya mengatakan untuk mendukung, dan membantu dalam batas kemampuan saya,” ujar Haji Rosyid kepada wartawan, Selasa (21/7/2020).
Keputusan yang diambil atas dasar suara hati itulah, menurut Haji Rosyid, bahwa hingga kini tidak ada bentuk intervensi apapun terkait pilihannya di momen Pilkada Cilegon ini.
Dia berharap, keputusan politiknya secara pribadi ini tidak menimbulkan perpecahan atau apapun di dalam tubuh PAN. Lebih lanjut, Haji Rosyid mengaku tak memiliki masalah apapun dengan pengurus, anggota, atau pribadi calon yang diusung PAN.
“Semua baik-baik saja, perbedaan adalah sunatullah, atau dalam politik merupakan dinamika. Dan silaturahmi tak boleh putus,” ungkap mantan anggota DPRD Kota Cilegon ini.
Baca juga: Pilihan Haji Rosyid Dukung Ati-Sokhidin, Kerugian Besar Bagi DPD PAN Cilegon
Kemudian, Haji Rosyid juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pengurus, kader, dan anggota di DPD PAN Cilegon, atas pilihan politik pribadinya kali ini. Namun terkait posisinya di PAN, dia menyatakan siap menerima konsekuensi sesuai aturan normatif yang berlaku di partainya.
“Saya siap menerima segala konsekuensi, dengan cara yang baik dan santun. Yang terpenting silaturahmi berjalan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Bidang POK DPD PAN Cilegon Syaifullah Asas menjelaskan, sikap yang diambil Haji Rosyid adalah pilihan pribadi yang harus dihargai, dan dihormati.
Selain itu, Asas menegaskan bahwa internal DPD PAN Cilegon masih solid mendukung Bapaslon Iye – Awab.
“Internal PAN masih tetap solid, dan all out dalam mendukung pasangan IYE-AWAB,” tegas Asas.
Kedepan, akan ada mekanisme organisasi yang diambil terkait kader yang tak sejalan dengan kebijakan partai, dan nanti diumumkan secara resmi melalui keterangan dari pimpinan partai.
“Yang jelas kami biasa-biasa saja,” tandasnya. (*/A.Laksono)