CILEGON – Pada peringatan Hari Buku Nasional Tahun 2021, Non-Govermental Organization (NGO) Rumah Hijau soroti beberapa aspek pendidikan di Kota Cilegon.
Direktur Eksekutif NGO Rumah Hijau Supriyadhi mengatakan, Masyarakat Cilegon butuh kepastian pendidikan yang layak yakni, pendidikan yang murah dan terjamin secara kualitasnya. Karena, beberapa kali dirinya menemukan sekolah negeri yang menjual buku paket ke siswanya.
“Di Cilegon masih banyak sekolah-sekolah yang menjual buku paket yang membebankan Mayarakat, terutama di sekolah negeri. Bagi saya ini tak patut karena karena sekolah negeri dibantu oleh Pemda melalui APBD,” katanya, Senin (17/05/2021).
Supriyadi menjelaskan, dunia pendidikan melalui amanat UUD seminimalnya 20 persen dialokasikan anggaran daerah untuk hal tersebut. Sehingga, ia mempertanyakan apakah buku paket tersebut wajib dibeli atau tidak, terutama di masa pandemi ini.
“Tak hanya tahun ini, ada hal serupa di beberapa tahun lalu, saya usulkan ke Pemkot agar Pemkot ada metode pendidikan digital. Agar sesuai visi misi Walikota Cilegon terkait smart city dan pendidikan menjadi target dan jadi hal yang harus diselesaikan,” tuturnya.
Selain mengusulkan digitalisasi, ia juga menekankan agar terjaminnya pendidikan yang murah dan berkualitas serta peningkatan SDM penunjang terutama guru, dan perangkat lainnya, ini harus diperhatikan Pemkot Cilegon.
“Usul kami program digitalisasi buku harus dipikirkan karena bagaimanapun pemerintah harus selalu meningkatkan daya saing mutu pendidikan kita, agar sesuai slogan Pemkot dan pak Walikota Helldy yakni Cilegon cerdas. Agar ada perbandingan dari kebijakan yang sebelumnya,” ungkapnya, di sekretariat NGO Rumah Hijau.
Terkahir, ia berharap pada Hari buku Nasional ini, Pemkot Cilegon mampu mengembangkan segala potensi-potensi yang ada seperti, taman baca yang perlu diperbanyak atau digitalisasi pelajaran sekolah. (*/A.Laksono).