Diketahui, baru-baru ini pada Maret 2021 ini prospek bisnis Krakatau Steel semakin positif, dimana berhasil melakukan ekspor baja HRC sebanyak 20.000 ton ke pasar Eropa dengan negara tujuan Portugal, Italia dan Spanyol.
“Konsolidasi internal, efisiensi, dan penataan tata niaga yang sukses dilakukan oleh Pak Silmy ini terbukti mampu meningkatkan produksi Krakatau Steel, dan baru-baru ini kita tahu semua Krakatau Steel sudah mencatat ekspor produknya ke Eropa dan wilayah Asia. Ini saja sudah jadi bentuk pembuktian terbalik dari tuduhan M.Nasir itu,” tegas Andi.
Andi menambahkan bahwa Krakatau Steel memiliki keterkaitan sejarah dan budaya masyarakat Kota Cilegon, sehingga sentimen negatif terhadap pabrik baja nasional itu sangat mencederai perasaan masyarakat Cilegon dan Banten pada umumnya.
Sebelumnya, Silmy Karim juga membantah tuduhan Muhammad Nasir.
“Konsolidasi internal Krakatau Steel sangat positif. Kami membantah hal tersebut secara langsung di RDP. Selama saya menjabat 2,5 tahun, Krakatau Steel tidak pernah melakukan seperti yang dituduhkan,” tegas Silmy.
Silmy menegaskan, perusahaan justru mengecam derasnya produk baja impor dari China yang masuk ke Indonesia. Emiten pelat merah tersebut juga berupaya agar industri baja Indonesia mendapatkan dukungan dan proteksi dari pemerintah.
Menurutnya, Krakatau Steel selama ini telah menerapkan transparansi dan menjalankan tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).
Krakatau Steel juga terus membuktikan adanya kecurangan-kecurangan dalam proses masuknya baja impor ke Indonesia yang hingga saat ini terus dikawal bersama The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA).
“Sangat tidak logis tuduhan itu dilayangkan ke Krakatau Steel yang sejak dulu selalu memerangi unfair trade untuk baja impor khususnya dari Tiongkok. Saya sudah cek dan tidak pernah ada produk finished goods (barang jadi) maupun produk baja dari Tiongkok yang dicap Krakatau Steel,” terangnya.
Jika ada hal seperti terjadi, Silmy pun mendukung untuk pengusutan sampai tuntas karena ada pemalsuan dan mencoreng nama baik Krakatau Steel.
“Kami berharap, hal ini dapat ditindaklanjuti dan kami akan bersikap kooperatif jika ada penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwajib dalam menemukan kebenaran,” tuntasnya. (*/Red)