CILEGON – Pasangan Isro Miraj dan Nurrotul Uyun mengusung berbagai strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Cilegon melalui visi “Cilegon Maju.” Dalam Debat Publik Walikota Cilegon, Kamis 31 Oktober 2024, Isro-Uyun tidak ingin adalagi sebutan “orang kaya Semakin kaya, yang miskin semakin tenggelam dalam kemiskinan. ”
Berdasarkan data, rasio capaian angka kemiskinan meleset jauh dari target RPJMD dimana di tahun 2023 harusnya Kemiskinan di Cilegon di angka 3,2%.
Dan ini mejadi salah satu indikator kinerja yang tidak mencapai target pemerintah kota di Tahun 2023 dengan capaian 79% meleset dari target.
“Jangan lupa bahwa ketimpangan sosial di Cilegon sangat tinggi. Dengan indeks GINI RASIO sebesar 0,362 terparah nomer 2 di Banten setelah kota Tangerang. Pemerintahan gagal mensejahterakan masyarakat miskin Cilegon,” kata Isro.
Sementara itu, uyun menambahkan, Isro-Uyun hadir dengan tagline Cilegon Maju, dimana M nya adalah MERATA. Bahwa pembangunan di Cilegon harus merata secara wilayah untuk 8 kecamatan dan 43 kelurahan.
“Merata untuk semua golongan dan lapisan masyarakat tidak hanya berputar di segelintir elite, ” kata Uyun.
Uyun menegaskan, program Isro-Uyun fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakatyang lebih baik.
“Terdapat program kesejahteraan, diantaranya Peningkatan kesejahteraan Guru Honorer dan Guru Madrasah sebesar Rp1 juta/bulan, ” kata Uyun.
Selain itu terdopat peningkatan kesejahteraan Pengurus sosial masyarakat Rp 1 Juta/bin pengurus DKM. Peningkatan kinerja layanan puskesmas dan respon cepat kesehatan masyarakat 24 jam layanan call sehat.
Kenaikan Honorarium RT/RW Kader Posyandu, Linmas dan TAGANA. Serta Rp 350 ribu honor tenaga pemandi jenazah dan marbot masjid per bulan.
“Pembinaan terhadap kepemudaan dan risma juga kita perhatikan, ” kata Uyun. (*/Red)