Jadi Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Ingin Tingkatkan Budaya Maghrib Mengaji

CILEGON – Terpilih menjadi Wakil Walikota Cilegon di Pilkada 2020 lalu, Sanuji Pentamarta memberikan pandangannya terkait kurang masifnya regulasi-regulasi yang meningkatkan suasana religiusitas di Kota Industri ini. Seperti budaya aktivitas masyarakat Cilegon ba’da Maghrib, untuk membaca Qur’an di rumah ataupun di masjid.

Saat dikonfirmasi, Sanuji Pentamarta mengatakan, dirinya akan mendukung dan menguatkan lagi hal-hal yang meningkatkan suasana religiusitas di Kota Cilegon. Karena Helldy-Sanuji memiliki semangat secara umum infrastruktur dibangun, ekonomi dan tata kota jadi prioritas, tapi sisi pembangunan mental dan moral jadi hal penting.

“Fisik kita bangun, ekonomi dan tata kota jadi prioritas tapi sisi pembangunan mental dan moral jadi hal penting. Agar suasana religius ini tumbuh dan berkembang,” kata Sanuji, Jum’at (5/2/2021).

Pria yang berpasangan dengan Helldy Agustian ini pun menjelaskan dampak dari sisi pembangunan mental dan moral tersebut, tentu akan sejalan dengan program Nasional yakni, Revolusi Mental. Dengan harapan, agar warga Cilegon khususnya pemuda memiliki mental yang kompetitif.

“Agar anak muda mentalnya kompetitif, sebagaimana mental warga Cilegon mental santri dan pejuang,” jelas demisioner Ketua DPW PKS Provinsi Banten ini.

Pendiri Yayasan Islam Al-Qudwatul Ummah ini pun menegaskan, untuk soal Maghrib Mengaji perlu ada komitmen baru dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Agar tercipta suasana ibadah di waktu Maghrib sampai Isya, maka segala aktivitas bisa dihentikan terlebih dulu.

“Aparatur di Cilegon harus mencontohkan. Jadi nanti ba’da (setelah) Maghrib secara umum membaca Qur’an,” tuturnya kepada wartawan.

Sanuji ingin, pelaksanaan dari Peraturan Walikota yang telah ada tentang Maghrib Mengaji dimasifkan kembali, dengan harapan bisa dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Sebab, ia menyadari pengaruh budaya luar akan terus masuk di Kota Cilegon ini.

“Tentu pengaruh budaya luar ada. Jadi kita harus bentengi dari hal yang tak sejalan dengan kearifan lokal, kita harus tumbuhkan lagi semangat dan suasana keagamaannya. Ini kan ada sejarah dan aturannya tinggal kita kuatkan lagi,” pungkasnya. (*/A.Laksono)

Kota CilegonMagrib MengajiSanuji pentamarta
Comments (0)
Add Comment