CILEGON – Dampak pandemi COVID-19, jumlah warga miskin di Kota Cilegon bertambah sebanyak 5.640 kepala keluarga sejak Januari hingga Oktober 2020 lalu. Hal ini mendapat perhatian serius mengingat banyaknya industri padat modal di Kota Cilegon, termasuk dari Cilegon Corporate Social Responbility (CCSR) yang menilai semua stakeholder harus turut berkontribusi mengatasi hal ini.
Saat diwawancarai, Ketua CCSR Huluful Fahmi menilai angka kemiskinan kota Cilegon yang meningkat harus mendapat perhatian semua pihak, termasuk industri harus bersama-sama turut memberikan kontribusi, sumbangsih serta dedikasinya dalam upaya penurunan serta memberikan solusi atas hal ini.
“Misalnya dalam konteks industri, perlu rasanya dimasa pandemi, industri menggenjot program-program dana CSRnya dalam bentuk peningkatan serta penguatan ekonomi masyarakat,” kata Fahmi, Kamis (25/02/2021).
Ketua CCSR ini pun berharap dalam program-program penguatan usaha kecil mikro menengah (UMKM) perlu diberikan porsi yang besar, karena efek domino hal tersebut diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam pengentasan kemiskinan.
“Dimana program CSR perusahaan harus disesuaikan prinsip dasar CSR yang mengacu pada Substainable Development Goals atau SDGs,” pungkasnya.
Perlu diketahui, jumlah jumlah warga miskin tersebut didata oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melalui Dinas Sosial sehubungan dengan program jaring pengaman yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan dari pemerintah. (*/A.Laksono).