Kemenag Cilegon Dukung Pengadaan Pendamping Jemaah Haji Lansia di Tahun 2024

 

CILEGON – Baru-baru ini beredar kabar banyaknya jemaah haji lansia yang tersesat di tanah suci dan hal tersebut membuat keluarga yang ditinggalkan di Indonesia menjadi resah.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon Isra Mi’raj yang juga pada musim haji tahun 2023 ini menjadi bagian dari salah satu jemaah haji Kota Cilegon mengatakan, dirinya banyak menemukan lansia yang tersesat di tanah suci dikarenakan kebijakan pemerintah yang meniadakan program pendampingan.

Bahkan bukan hanya menemukan, Isra Mi’raj juga sempat mengantar dan mengarahkan beberapa lansia yang tersesat itu.

Ketua DPRD Kota Cilegon itu yang mewakili pihak keluarga para jemaah haji berharap untuk jemaah haji lansia bisa mendapat pendampingan dari keluarga.

Karena diketahui, Kementerian Agama meniadakan pendampingan dan penggabungan calon jemaah haji lansia di tahun 2024 nanti dan kebijakan itu mulai berlaku pada tahun 2023.

Tujuan Kementerian Agama melaksanakan program ini adalah untuk merealisasikan penyelenggaraan ibadah haji yang berkeadilan.

Namun, yang disebabkan adalah pada tahun 2023 ini, banyak sekali jemaah haji lansia yang tersesat di tanah suci dikarenakan tidak didampingi oleh keluarga yang menjadi pendamping.

Isra Mi’raj sangat menyesali kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Pusat tersebut. Dengan tidak adanya pendamping, justru membuat para jemaah haji lansia kesulitan.

“Kami berharap kepada Pemerintah Pusat ini terkait efektivitas. Dengan tidak ada pendamping merupakan hal yang sangat-sangat luar biasa tidak normal dan tidak stabil. Karena dengan adanya kebijakan itu, banyak sekali orang terlantar dan kesasar karena tidak ada pendamping. Tidak sekali dua kali orang nyasar, orang-orang lansia itu. Maka saya harapkan ke depan tetap harus ada pendamping,” kata Isra saat diwawancarai setelah pulang dari tanah suci pada Kamis (13/7/2023).

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cilegon, Lukmanul Hakim, juga sepakat dengan pendapat dari Ketua DPRD Kota Cilegon.

Lukmanul Hakim mengatakan, bahwa banyak sekali keluhan dari masyarakat terkait tidak adanya pendampingan mahram terhadap jamaah haji lansia.

“Tahun depan semoga diadakan lagi regulasi atau aturan terkait dengan pendampingan mahram. Karena yang dikhawatirkan tahun 2024 itu banyak juga jamaah haji yang lansia,” ucap Kepala Kemenag Cilegon saat ditemui di kantornya pada Selasa (18/7/2023).

Walaupun kata Lukman, di Makkah terdapat beberapa petugas yang disediakan untuk membantu lansia, namun para jemaah lansia dinilai lebih nyaman meminta bantuan atau berkomunikasi dengan pendamping mahram.

“Karena psikologi ya, berbeda antara keluarga dengan petugas, berbeda cara melayaninya, apalagi hal-hal privasi, para petugas tidak bisa membantu,” tandasnya.

Namun mengingat Kemenag Cilegon atau Kemenag kab/kota hanya sebagai penyelenggara ibadah haji saja, Lukman tidak bisa menetapkan terkait kebijakan pengadaan pendamping mahram di ibadah haji tahun 2024 mendatang.

“Yang menentukan itu dari Kemenag Pusat, kita hanya menyelenggarakan regulasi dari pusat saja,” tegasnya. (*/Hery)

Kemenag CilegonLansiaPendamping Haji
Comments (0)
Add Comment