CILEGON– Korps HMI Wati (Kohati) Cabang Cilegon menggelar Latihan Khusus Kohati (LKK) Tingkat Nasional dengan tema “Optimaliasi peran Kohati dalam mensinergikan profesionalitas perempuan menuju Indonesia Emas 2024”.
Kegiatan dipusatkan di Gedung Islamic Center Cilegon pada 18-24 Januari 2023 yang diikuti oleh 21 peserta dari berbagai Kota di Indonesia.
Acara dibuka oleh Kabid Advokasi Kohati PB HMI Sri Irawati, dengan dihadiri Ketua Umum HMI Cabang Cilegon Hamsidi, Presidium MD KAHMI Cabang Cilegon Dedy Arisandi, Wakapolres Cilegon Kompol Andie Firmanysah, Kabid Kepemudaan dan Kepramukaan Disporapar Cilegon Affan Agus Syawaludin beserta OKP lainnya.
Ketua Umum Kohati Cabang Cilegon, Mutmainah mengatakan, terdapat 4 point penting yang harus ditanamkan kader Kohati untuk mencapai tujuan Kohati guna membentuk Muslimah yang Berkualitas Insan Cita sebagai insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil, makmur yang diridhai oleh Allah SWT.
“Kalau tentang keperempuanan itu banyak sekali turunannya seperti perempuan dalam politik, mutakhir perempuan. Nah itu bertujuan agar para kader sadar akan kodratnya, paham dia itu sebenarnya harus seperti apa, jadi perempuan itu bisa ke sektor domestik dan sektor publik,” ungkapnya, Rabu, (18/1/2023)
Mutmainah mengungkapkan, 4 point tersebut sesuai dengan Pedoman Dasar Kohati yakni Keislaman, Keperempuanan, Kepemimpinan dan Keorganisasian.
“Kita punya panduan namanya pedoman dasar Kohati, disitu training LKK ada 4 point penting yang harus diterapkan,” terangnya.
Lebih lanjut, Mutmainah menyatakan jika 4 point itu diterapkan dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia Emas 2045 akan diisi kader terbaik Kohati terlebih keterwakilan 30 persen perempuan di parlemen belum terpenuhi.
“Di tahun 2045 nanti generasi kita mencapai umur 45 tahun di mana umur segitu cocok sekali untuk dijadikan pemimpin bangsa terutama dari kalangan perempuan itu sendiri. Makanya di LKK ini kita melatih mental kader agar menjadi pemimpin-pemimpin. Karena Sekarang sudah ada peraturan 30% keterwakilan di sektor lembaga-lembaga namun belum terpenuhi,” tuturnya.
Ketua HMI Cabang Cilegon, Hamsidi mengatakan bahwa kegiatan LKK merupakan langkah awal dalam melatih keberanian mental kader Kohati menuju Indonesia emas 2045.
“Dalam rangka meningkatkan kualitas kaderiasasi yang ada, HMi Cabang Cilegon mengingatkan kembali bahwa pentingnya jenjang kaderisasi yang harus ditempuh para kader.
Hamsidi menyebut, Kohati memiliki peluang besar dalam menyambut Indonesia emas 204, tinggal bagaimana para pengurus mengoptimalkan kaderisasi.
“Kita melihat bahwa di Pemerintahan saja baru 20% keterwakilan perempuan artinya disitu kita ada peluang untuk memasuki ranah tersebut,” pungkasnya. (*/Nas)