CILEGON – Setelah setahun lebih pasca penggusuran yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Cilegon, warga Link Cikuasa Pantai dan Link Kramat Raya, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, nasibnya masih terkatung-katung, karena beberapa diantaranya masih tetap bertahan menempati sisa-sisa bangunan yang digusur.
Berulang kali menggelar aksi ke Kantor Walikota dan DPRD Kota Cilegon untuk meminta keadilan, namun tak pernah direspon, akhirnya pada Rabu sore (16/8/2017) tadi, harapan warga korban gusuran untuk mendapatkan haknya kembali sedikit tercerahkan.
Setidaknya dengan kehadiran anggota DPRD Kota Cilegon, Reno Yanuar, di tengah-tengah warga gusuran, ini mengisyaratkan bahwa masih ada dukungan dari banyak pihak kepada para korban.
Dalam kunjungannya, politisi PDIP Kota Cilegon ini memberikan bantuan sebesar Rp10 juta, dan bingkisan kepada ratusan warga Cikuasa Pantai. Ia juga berjanji akan memperjuangkan aspirasi warga korban gusuran.
Reno mengaku sangat menyayangkan atas sikap Pemkot Cilegon yang melakukan banding dari kekalahannya atas putusan PTUN Serang.
“Fraksi PDIP disini atas dasar keprihatinan melihat kondisi manusia yang selama satu tahun lebih ini diterlantarkan oleh Pemkot Cilegon,” tuturnya.
Sementara Diding Haryadi, salah seorang warga Link Cikuasa Pantai berharap bisa tinggal di tempat yang layak.
“Karena kami ini juga kan warga negara Indonesia yang merdeka. Ya kalau dipindahin juga kami siap,” tutur Diding, saat diwawancarai oleh Fakta Banten.
Dari kunjungan ini sepertinya memberi secercah harapan kepada warga akan masa depannya, dan kecerian juga tampak dirasakan oleh anak-anak korban gusuran saat tim Sahabat RY membagikan snack dan makanan.
Sedangkan pengacara warga korban gusuran Evi Silvi, bersama dua orang anggota DPRD Cilegon dari Fraksi PDIP yakni Yusuf Amin dan Noni Purba yang juga hadir pada Rabu sore tadi, mengaku turut prihatin saat melakukan tinjauan langsung ke bilik-bilik yang dijadikan tempat tinggal warga yang masih bertahan di lokasi bekas gusuran. (*)