CILEGON – Kelompok Masyarakat (Pokmas) Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, tengah mengerjakan Sarana Pra Sarana Wilayah (Sarpraswil) di termin pertama berupa pembangunan Posyandu dan Drainase yang bersumber dari Dana Pembangunan Wilayah Kelurahan (DPWkel) Tahun 2019.
Dikatakan, launching program pembangunan tersebut sudah berlangsung sekitar sebulan yang lalu, yakni tanggal 22 Mei 2019.
“Peletakan batu pertama oleh Pak Camat, ada unsur Muspika Dinsos dan TP4D Kejari. Posyandu di Blok I sama Drainase dan Plat Dekker di Palas RT 16 dan 01/01,” kata Ketua Pokmas Bendungan, Paryono Dwihar, saat ditemui faktabanten.co.id, Jum’at (21/6/2019).
Paryono yang juga merupakan Ketua RW 05 ini, menjelaskan besaran anggaran Pokmas yang direalisasikan dalam termin pertama sebesar 40 persen dari 3 termin DPWKel Bendungan 2019, yakni untuk pembangunan Posyandu Rp120 juta, Drainase dan Plat Dekker Rp38 juta, dan anggaran Operasional sebesar Rp19 juta.
“Di termin pertama ini total Rp 177, 788 1600, sekitar 40 persen, sisanya dikerjakan pada termin berikutnya,” ujar Paryono.
“Alhamdulillah sebulan ini pekerjaan lancar tanpa kendala. Untuk perencanaan yang buat Pokmas tahun sebelumnya, jadi kita tinggal ngerjain saja dan Pokmas selanjutnya kita yang membuat perencanaan,” terangnya.
Melalui program dana desa ini, semua pihak terkonsolidasi untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan pembangunan.
“Semua RT/ RW kita jadikan anggota termasuk Karang Taruna, PKK, LPM, BKM agar aspirasi dari masyarakat benar-benar bisa kita serap,” imbuhnya.
Pihaknya juga berharap dengan kegiatan Pokmas ini, pembangunan di Kelurahan Bendungan yang dikerjakan langsung oleh masyarakat setempat ini, bisa bermanfaat untuk memperlancar aktifitas serta meningkatkan perekonomian dan kesehatan masyarakat.
“Kami harap dengan program pemerintah ini masyarakat memiliki jalan lingkungan yang memadai dan berkualitas, meningkatkan swadaya masyarakat, mengurangi pengangguran dengan menggunakan pekerja lokal atau swa kelola, meningkatan akses kesejahteraan masyarakat, sanitasi lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan peran serta masyarakat untuk gotong royong,” ungkap Paryono yang merupakan dosen di Kampus STIKOM Insan Unggul ini. (*/Ilung).