CILEGON – Semakin banyaknya para Pekerja Seks Komersil (PSK) yang menjajakan diri secara terang-terangan di tepi jalan belakang Perkantoran Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon. Sehingga selain dikeluhkan, ketegasan dari aparat pemerintah dan juga kepolisian dipertanyakan oleh warga.
Seperti yang diutarakan oleh Lutfan, warga Cilegon kepada faktabanten.co.id, Rabu (31/1/2018) dinihari.
“Sudah banyak tempat hiburan malam di pusat kota, bencong-bencong di Sumampir seolah dibiarkan, ini makin banyak para PSK mangkal di belakang kantor Pemkot. Masa ini juga terus dibiarkan saja? Malu dong, Cilegon kan wilayah perlintasan Jawa-Sumatera. Mana kinerja Dinsos dan Satpol PP Cilegon? Ngapain saja mereka?” katanya.
Bukan hanya itu, Lutfan juga menanggap hal ini yang secara tidak langsung melegitimasi perubahan citra Kota Santri yang dulu sempat disematkan kepada Cilegon dan kini lebih dijuluki Kota Industri.
“Pemkot seharusnya bisa menjaga nama baik Kota Cilegon dong. Cilegon inikan dulu Kota Santri, pantas kalau sekarang dijuluki Kota Industri,” tegasnya.
Benar saja, karena dalam pantauan langsung faktabanten.co.id di lokasi Rabu (31/1/2018) malam, sekitar pukul 20.00 WIB saja sudah terlihat ada beberapa PSK yang mulai mangkal. Bahkan kabarnya ketika sudah diatas pukul 00.00 WIB, jumlah PSK yang mangkal di belakang perkantoran Pemkot Cilegon ini bisa mencapai belasan hingga puluhan PSK.
Dengan berpura-pura akan menjadi konsumennya, wartawan coba menanyakan dimana tempat “main” kepada salah satu PSK yang mengaku bernama Wati. Ia mengatakan tempatnya di kontrakan di kawasan Jombang Kali.
“Di kontrakan temen di Bedeng Jaksa. Iya itu Rel Jombang Kali lewat dikit belok kiri, Rp 150 ribu sudah sama bayar tempat a, apa mau main di Hotel tah?” terangnya.
Meski demikian, para PSK yang kebanyakan wanita berusia paruh baya ini tetap takut kalau ada razia Satpol PP. Seperti yang diungkapkan Maya, dimana PSK ini akan selalu kabur kalau ada mobil Satpol PP lewat.
“Takut lah, biasanya kalau ada razia ke tempat hiburan sih, cuma kadang berhenti. Ya kita takutlah langsung lari aja. Dulu pernah ketangkep sih, dikurung semalem paginya sudah bisa pulang dengan syarat,” tuturnya.
Sementara itu Juhadi M Syukur, Kepala Dinas Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cilegon, hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi. (*/Ilung)