Masih Khawatir Tsunami, Warga Anyer Masih Mengungsi Hingga ke Cilegon

CILEGON – Pasca gelombang tsunami yang diduga akibat dari erupsi Gunung Anak Krakatau pada Sabtu (22/12/2018) malam lalu, membuat ratusan warga dari Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, yang pemukimannya ikut terhempas gelombang bertahan di pengungsian di wilayah Kota Cilegon.

Ada sekitar 300 warga dari Kampung Gudang Areng dan sekitarnya yang hingga Senin (24/12/2018) siang ini masih bertahan di sebuah masjid dan beberapa rumah warga di Link. Karang Jetak, Kelurahan Banjarnegara, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.

Meski kerusakan yang diakibatkan gelombang tsunami di kawasan Kecamatan Anyer tidak separah di kawasan Pandeglang, namun air yang sempat naik ke pemukiman mereka hingga ke jalan raya masih membuat mereka trauma dan takut.

“Dari Gudang Areng, waktu itu air dari laut masuk ke rumah. Takut banget kita sama warga lainnya ngungsi ke masjid ini,” kata salah satu pengungsi bernama Ria, kepada faktabanten.co.id

Selain khawatir adanya kabar tsunami susulan. Menurut Ria, para pengungsi juga dihimbau oleh aparat keamanan untuk tetap bertahan hingga usai Natal besok.

“Masih khawatir ada tsunami susulan, kita juga khawatir ninggalin rumah kosong. Tapi sama polisi kita disuruh bertahan disini dulu sampai setelah Natal nanti. Tapi disini kita untuk makan susah, ada bantuan juga hanya baru air minum doang,” terangnya.

Ratusan pengungsi dari Anyer ini berharap datangnya bantuan pangan dari instansi terkait, relawan dan para donatur lainnya untuk membantu meringankan beban mereka selama berada di pengungsian.

Terlebih mereka-mereka ini tidak berada di Camp pengungsian resmi yang ditetapkan oleh otoritas pemerintah. (*/Ilung)

PengungsiSelat SundaTsunami
Comments (0)
Add Comment