CILEGON – Suasana di sekitar Masjid Agung Al- Ikhlas nampak mulai hidup, dengan menggemanya suara Tadarus Al-Qur’an yang sudah menjadi tradisi di setiap malam Bulan Ramadhan pada masyarakat Cilegon, yang biasa menyebutnya Mikran. Rabu (23/5/2018) dinihari.
Dari pantauan langsung faktabanten.co.id sekira pukul 01.00 WIB, ketika mendekati masjid termegah di kota santri tersebut, mulai terdengar merdunya suara lantunan Ayat-ayat suci Al-Qur’an dan juga seruan kepada warga sekitar; “Sahur, Sahur, Sahur…”.
Selain itu, pintu gerbang depan dan belakang masjid juga tampak sudah dibuka, terlihat sekelompok pemuda yang sedang menunggu giliran Mikran, serta beberapa warga yang mulai datang hanya sekadar untuk beristirahat. Suasana ini tentu saja tidak seperti pada malam-malam sebelumnya.
“Iya saya disuruh jaga malam ini sama Ketua DKM, ya kalau ada warga yang mau Mikran harus dibuka. Kalau kemarin ditutupnya mah soalnya untuk keamanan. Satu Sip 3 orang kang,” terang Supardi, salah satu petugas keamanan.
Aminudin, warga Kubang Menyawak, Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil mengaku dirinya sengaja Mikran di Masjid Agung ini, untuk menghidupkan malam bulan suci Ramadhan.
“Saya diajak Ketua BMI kang Supriyadi untuk ngaji disini (Masjid Agung). Ya baguslah suasana Ramadhannya hidup, dan semoga berkah pahala juga bagi warga yang mendengarnya,”katanya, saat ditemui disela-sela giliran Mikran.
Sementara itu, Ketua Banten Muda Indonesia (BMI) Kota Cilegon Supriyadi, yang juga berada di Masjid Agung mengatakan, kegiatan ini merupakan komitmen organisasinya untuk melakukan tradisi Mikran di masjid yang menjadi salah satu ikon Cilegon tersebut.
“Ini komitmen kita dari BMI untuk menggemakan Al-Qur’an di masjid besar ini hingga akhir Ramadhan nanti. Malam ini kita membawa dua Qori, ya sampai khatam 30 juz. Jadi silahkan bagi masyarakat Cilegon lainnya datang ke masjid milik masyarakat ini untuk bersama-sama hidupkan malam bulan suci ini dengan tadarus,” terangnya. (*/Ilung)