CILEGON — Ormas Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP) angkat suara terkait penggerebekan penimbunan solar subsidi yang dilakukan oleh aparat TNI di kawasan Cikuasa Atas, Merak pada Jum’at (21/03/2025).
Diketahui, penggerebekan itu melibatkan Mabes TNI bersama Korem 064 Maulana Yusuf, yang berhasil mengamankan sekitar sepuluh ton solar subsidi yang disimpan dalam tangki, belum termasuk yang ada di tempat lainnya seperti tungku-tungku penyimpanan.
Hadi Adhadi Wakil Presiden KKPMP, mengapresiasi langkah tegas aparat TNI dalam menindak praktik penimbunan bahan bakar bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kecil.
“Kenapa yang bertindak harus baju loreng atau baju hijau? Kenapa bukan baju coklat? Ini kan seharusnya menjadi kewenangan mereka juga,” tegas Hadi.
Meski begitu, Hadi tetap memberikan dukungan terhadap langkah aparat TNI yang telah memberikan contoh nyata dalam upaya menjaga distribusi BBM subsidi agar tepat sasaran.
Ia berharap, ke depan ada tindak lanjut yang lebih serius dari semua pihak terkait.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh loreng, tapi saya juga menyayangkan kenapa bukan aparat penegak hukum lainnya yang bergerak. Ini kan menyangkut kepentingan masyarakat banyak,” lanjutnya.
Hadi juga mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi masyarakat saat ini yang kesulitan mendapatkan solar subsidi, akibat ulah para pelaku penimbunan.
Ia menyebut, praktek ilegal solar kencingan masih marak di wilayah Merak, terutama di sekitar Tol Cikuasa Atas dan Florida Merak.
“Selain di Merak, saya lihat di wilayah Kramatwatu juga ada permainan solar subsidi. Mereka ambil dari SPBU Cibeber, kemudian dijual lagi dengan harga yang tidak semestinya,” ungkap Hadi.
Hadi berharap, aparat penegak hukum berseragam coklat segera bertindak tegas, agar peredaran solar subsidi benar-benar bisa diawasi dan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Jangan hanya TNI yang turun, penegak hukum lainnya juga harus serius memberantas mafia solar subsidi ini,” pungkasnya. (*/Ika)