CILEGON – DPD II Partai Golkar Kota Cilegon dikabarkan akan segera menggelar Musyawarah Daerah (Musda) untuk memilih pimpinan baru pada Kamis (24/12/2020) besok.
Langkah ini terbilang sangat cepat dan bahkan terkesan terburu-buru, terutama pasca kekalahan calon yang diusung Partai Golkar pada Pilkada Cilegon 2020 ini.
Rencana Musda Golkar Cilegon yang akan digelar di Hotel Grand Mangku Putra ini dibenarkan oleh Sekretaris DPD II Golkar Kota Cilegon, Sutisna Abas.
Dia mengaku bahwa kepengurusan DPD II Partai Golkar Kota Cilegon Periode 2015-2020 sudah habis, dan Musda kali ini enggan disebut digelar secara terburu-buru.
“Kan memang habis masa kepengurusannya Desember ini,” kata Sutisna dihubungi wartawan via telepon, Selasa (22/12/2020).
Dia juga menegaskan bahwa Musda kali ini telah diketahui dan didukung oleh unsur Pengurus Kecamatan (PK) Golkar Se-Kota Cilegon.
“Kita pastikan semua pengurus PK hadir, insya Allah,” tuturnya.
Selain itu, meski kalah di Pilkada dan akan kehilangan kekuasaan di Pemerintahan Kota Cilegon, namun Sutisna mengabarkan bahwa Ratu Ati Marliati akan diusung sebagai calon tunggal untuk memimpin Partai Golkar Cilegon dalam ajang Musda kali ini.
“Calonnya Ibu Ati, calon tunggal. Insya Allah aklamasi,” tegasnya.
Sementara ditanya soal adanya kubu Golkar lain yang tidak setuju digelarnya Musda kali ini, seperti salah satunya Haji Sahruji yang juga tokoh dan wakil ketua DPD II Golkar Cilegon, Sutisna mengaku tidak akan mempedulikannya.
“Karena kan sudah diberhentikan dari kepengurusan, karena kemarin (Pilkada) (Haji Sahruji) mendukung Paslon 3,” tegas Sutisna.
Namun salah satu Ketua Pengurus Kecamatan (PK) yang enggan disebut namanya mengaku tidak tahu akan digelarnya Musda Partai Golkar dalam waktu dekat ini. Ia juga mengaku hingga sekarang belum mendapat undangan resmi terkait agenda Musda.
“Belum tahu ya. Belum ada surat undangan,” kata dia melalui pesan WhatsApp.
Diketahui, Ketua DPD II Partai Golkar Kota Cilegon selama 20 tahun ke belakang dijabat turun temurun oleh satu keluarga, yang juga merupakan Walikota Cilegon pada masanya. Dimulai oleh ayahnya, yakni Tb Aat Syafaat, Walikota Cilegon dua periode tahun 2000 hingga 2010.
Kemudian Golkar Cilegon sejak periode 2010-2015 dan 2015-2020 dipimpin oleh Tb Iman Ariyadi anak dari Tb Aat Syafaat, yang juga mantan Walikota Cilegon yang kini merupakan terpidana kasus korupsi dan tengah menjalani masa tahanan di Lapas Kelas IA Serang.
Apakah pada Musda kali ini, Partai Golkar Kota Cilegon akan kembali dilanjutkan oleh keturunan keluarga Tb Aat Syafaat, yakni Ratu Ati Marliati yang dikabarkan akan menjadi calon tunggal?
Ratu Ati diketahui kini kehilangan kekuasaan di Pemkot Cilegon setelah kalah dalam Pilkada 2020 ini. Jika selama 20 Tahun ke belakang Golkar Cilegon menjadi penguasa di Pemerintahan, mungkinkah di periode baru nanti akan bergeser menjadi partai oposisi? (*/Red/Rizal)