Miris, Rumah Janda Beranak Tiga di Cilegon Hampir Roboh

CILEGON – Nasib kurang beruntung yang dialami Tuti (42) seorang janda beranak tiga warga lingkungan Kalentemu Barat RT 05 RW 01, Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon kondisi rumahnya hampir roboh, dan tidak layak untuk dihuni.

Yang lebih parah lagi ketika hujan datang kondisi rumahnya bocor disebabkan atap rumahnya lapuk dan gentengnya tidak beraturan.

Tuti menceritakan, semenjak suaminya meninggal beberapa tahun lalu ia harus menanggung beban untuk membesarkan ketiga anaknya dengan menjadi buruh cuci.

Ia juga bercerita bantuan dari pemerintah baik berupa Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako tidak pernah didapatkanya, dan yang ia dapatkannya hanya bantuan beras dari CSR perusahaan yang diambil di Kelurahan dan itupun hanya dua liter perbulannya.

“Ya ini mungkin sudah nasib saya, harus seperti ini,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Selasa (7/4/2020).

Tuti menjelaskan, rumah yang ditempatinya adalah rumah peninggalan orang tuanya dan sudah berusia puluhan tahun.

“Rumah yang saya tempati ini adalah rumah peninggalan orang tua saya yang diwariskan kepada saya, karena suami saya meninggal dan saya hanya seorang buruh cuci jadi keinginan untuk memperbaiki rumah hanya ada di dalam angan – angan,” katanya.

Tuti melanjutkan, semenjak wabah corona datang kini nasibnya kian hari semakin parah, disebabkan imbas dari wabah corona itu menyebabkan dia harus berhenti bekerja.

“Saya sih berharap ada bantuan dari pemerintah untuk segera memperbaiki rumahnya dan bantuan apa saja yang bisa melangsungkan kehidupanya atau ada yang memberikan peluang bekerja apa saja, agar saya tidak ketergantungan pada orang lain,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial(Kasi PM Kesos) Kelurahan Samangraya, Rahayu Sunarti mengatakan, sebenarnya rumah tersebut sudah diupayakan mendapat program bedah rumah, namun karena rumahnya terlalu besar jadi setiap diusulkan dalam program bedah rumah selalu gagal.

“Setiap ada pengajuan pihak Kelurahan selalu mengusulkan, akan tetapi karena rumahnya ini terlalu besar jadi usulan itu selalu gagal,” katanya.

Masalah program Keluarga Harapan dan Program Sembako dari Kementerian Sosial sebenarnya lanjut Rahayu sudah sering diusulkan, namun setiap dimasukkan ke dalam data selalu gagal.

“Upaya kami sudah maksimal untuk memasukan data, tapi lagi – lagi setiap dimasukan ke data selalu tidak masuk, saya juga bingung harus berbuat apalagi,” katanya.

Lanjutnya, sebagai bentuk kepedulian, pihak kelurahan memberikan bantuan berupa makanan cepat saji, mie instan dan beras kepada keluarga tersebut.

“Sebagai bentuk keprihatin kepada keluarga bu Tuti pihak Kelurahan memberikan bantuan alakadarnya. Adapun masalah rumahnya kami
akan berupaya semaksimal mungkin agar rumahnya ini mendapat bantuan bedah rumah agar keluarga ini hidup di tempat layak,” tukas Rahayu. (*/Red)

BantenPemkot CilegonRumah Roboh
Comments (0)
Add Comment