CILEGON – Ruas jalan yang berada di antara Alun-alun dan Gedung DPRD Kota Cilegon, diketahui mulai ditutup sejak peresmian Alun-alun pada HUT Ke-19 Kota Cilegon, 27 April 2018 lalu. Hal ini menuai pertanyaan dan kecaman dari para netizen Cilegon di Media Sosial Facebook.
Seperti yang ditanyakan oleh tokoh pemuda dari Kelurahan Bagendung Ali Syarif, melalui akun Facebooknya @Ali Syf, ia memposting foto dan menulis pertanyaan pada Selasa (22/5/2018) sore, berikut ini,
“Amun jalan Iki endeke sape sih… (Kalau jalan ini punyanya siapa sih? – Red),” tulisnya dalam bahasa Bebasan khas Cilegon.
Sehingga langsung mengundang warga net lainnya menjawab berbagai macam jawaban di kolom komentar. Seperti cuitan komentar akun @Al Hanief,
“Ore d dokoni pager sekalian trus d gembok (Tidak dipagar sekalian terus digembok – Red),” tulisnya menyindir pihak terkait.
Tanggapan juga dilontarkan oleh akun @Neng Niar Chichago,
“Endeke kite jln Iki mah… Haahaaaa (Punya saya jalan inimah – Red),” cuitnya, bercanda.
Bahkan sehari sebelumnya Senin (21/5/2018), penutupan ruas jalan padat yang sebelumnya bisa dilalui masyarakat Cilegon ini juga mendapatkan kecaman keras dari akun Facebook @Ahmad Yusron New. Netizen yang diketahui sebagai Aktivis Laskar Merah Putih (LMP) Kota Cilegon ini juga bahkan menyerukan untuk mengganti Walikota Cilegon dan Kroninya.
“Awalnya jalan jombang masjid ditutup katanya buat Islamic Centre, sekarang Jalan samping alun2 ditutup katanya biar ga macet…aneh2 emang cilegon kien-
# 2021GantiWalikota &Kroninya,” kecam Yusron di akun Facebooknya.
Dan sontak saja kecamannya tersebut mendapat dukungan dari netizen lainnya. Seperti cuitan akun
@Muhammad Lahmudin, yang menulis ajakan untuk melakukan demonstrasi.
“Trs pmen kudu ne bog demo tah (Terus gimana mestinya bog, demo tah? – Red),” serunya.
Serta dukungan untuk mengganti rezim pimpinan Cilegon juga datang dari Derri Adari, seorang aktivis kharimatik dari Samangraya, melalui akun @Kang Derray, menuliskan,
“Ganti kabeh (Ganti semua!),” tegasnya, singkat.
Namun hingga berita ini diturunkan belum ada otoritas terkait yang bisa dikonfirmasi terkait kebijakan penutupan ruas jalan tersebut.
Bahkan dari pantauan langsung faktabanten.co.id, Selasa (22/5/2018) sore ini, diketahui ruas jalan tersebut kini berfungsi menjadi lahan parkir kendaraan pengunjung Alun-alun. (*/Ilung)