CILEGON – Ketua Pengurus Cabang Nahtaul Ulama (PCNU) Kota Cilegon KH Hifdullah menyatakan sikap tegas menolak keras prilaku Lesby Gay Biseksual dan Transgender (LGBT), dan menurutnya pernyataan sikap tersebut sudah diputuskan pada Musyawarah Nasional (Munas) NU yang diselenggarakan di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan November 2017 lalu.
“Bukan hanya PCNU Cilegon yang menolak, sikap PBNU sesungguhnya lewat Munas PBNU yang diselenggarakan di NTB bulan November tahun 2017 salah satu keputusanya yaitu menolak keras status LGBT dan ini sudah dilaporkan kepada Pak Jokowi selaku presiden,” tegasnya, saat ditemui faktabanten.co.id pada acara Harlah NU Ke-92 di Ponpes Darul Iman, Rabu (31/1/2018) malam.
Pihaknya mengajak untuk menyikapi persoalan LGBT ini sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan seperti memarginalkan dan memperoloknya. Menurutnya, pelaku LGBT harusnya diberikan pemahaman bahwa apa yang mereka jalani itu salah dan agar kembali kejalan yang benar.
“Tidak hanya PCNU Cilegon, garis besarnya PBNU sudah menolak prilaku LGBT. Hanya saja LGBT itu kan penyakit harus kita obati, tapi kita kan tidak boleh ekstrim siapa yang melakukan praktek LGBT lalu kita diskriminasi dengan sebutan yang macam-macam. Justru kita harus dekati, bagaimana kita menyadarkan mereka ke jalan yang diridhoi oleh Allah SWT,” papar KH Hifdullah.
Pihaknya juga sangat menyayangkan dengan adanya perubahan atau operasi alat kelamin yang dijadikan solusi oleh sebagian para pelaku LGBT, sebagaimana kabar yang beredar.
“Prilaku LGBT itu kan penyakit, penyakit harus diobati. Tapi bukan dengan mengganti alat vital,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga mendorong kepada Pemerintah Kota Cilegon untuk bersikap tegas dalam menyikapi persoalaan LGBT. Karena ia mengungkapkan di Cilegon sendiri terdapat banyak pelaku LGBT terutama yang pada malam hari sering ‘mangkal’ di Sumampir, yang berdekatan dengan Kantor Walikota Cilegon.
“Kita berharap Pemerintah Cilegon terutama dinas terkait untuk menindak pelaku LGBT dengan melakukan pendataan, pemahaman dan pembinaan yang berkesinambungan di panti rehabilitasi yang sudah dimiliki, jangan sampai penyakit ini semakin menyebar di Cilegon,” harapnya.
Selain itu, KH Hifdullah yang sudah melakukan upaya penolakan LBGT melalui dakwah ini, kedepan pihaknya akan melakukan dakwah pendekatan kepada pelaku LGBT secara langsung dengan turun langsung ke tempat-tempat dimana LGBT berkumpul, dengan metode ini pihaknya berharap bisa memberikan kesadaran kepada pelaku-pelaku LGBT.
“Selama ini kita himbau di Majelis-majelis ta’lim dan Pesantren perihal prilaku LGBT ini, karena jelas dalam Agama kita, prilaku ummat yang Nabi Luth As ditugaskan berdakwah didalamnya ini dilarang oleh Allah SWT,” pungkasnya. (*/Temon)