Pemilik 2 Perusahaan Besar di Cilegon Ini Masuk Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia 2023

FAKTA – Ekonomi Indonesia jika merujuk pada pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, hingga saat ini masih dikuasai oleh konglomerat dan pengusaha asal keturunan dari bangsa lain, terutama keturunan Tionghoa.

Setidaknya gambaran tersebut bisa terkonfirmasi dari nama-nama konglomerat di Indonesia saat ini.

Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires, dari 20 orang terkaya di Indonesia, setidaknya 14 orang merupakan keturunan Tionghoa.

Kekayaan para konglomerat tersebut diketahui cepat naik turun akibat pergerakan harga saham perusahaan yang dimiliki.

Tentu hal tersebut menggambarkan besarnya bisnis yang dilakukan. Hal ini tentunya berdampak pada perekonomian Indonesia.

Dari deretan top teratas pengusaha kaya di Indonesia, ternyata ada 2 sosok populer yang memiliki lini bisnis penting di Kota Cilegon, Banten.

Kedua pengusaha ini hampir tidak pernah bergeser dari dereta top 10 besar orang terkaya di RI, dalam beberapa tahun ke belakang.

Keduanya dikenal memiliki perusahaan di bidang petrokimia yang berdiri sejak lama di Kota Cilegon.

Yang pertama, ada nama Prajogo Pangestu pemegang saham terbesar pabrik kimia PT Chandra Asri Petrochemical yang berlokasi di Gunungsugih, Kecamatan Ciwandan.

Melansir data Real Time Billionaire Forbes, kekayaan Prajogo Pangestu tercatat sebesar USD 5,9 miliar atau sekitar Rp 87,26 triliun (kurs Rp 14.707 per USD).

Dari data itu, Prajogo kali ini menduduki posisi ke-enam sebagai orang terkaya di Indonesia.

Selain PT Chandra Asri Petrochemical, Prajogo Pangestu diketahui memiliki beberapa perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Antara lain, PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Gozco Plantation Tbk (GZCO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang baru saja debut pada Maret lalu.

Ternyata, Prajogo Pangestu, Taipan Tionghoa bos PT Chandra Asri ini masih berada di bawah Sri Prakash Lohia, yang menempati posisi ke-empat sebagai konglomerat terkaya di RI.

Nama Sri Prakash Lohia inilah yang juga dikenal di Kota Cilegon sebagai pemilik perusahaan PT Indorama Petrochemical.

Sri Prakash Lohia merupakan konglomerat berkebangsaan Indonesia yang lahir dan besar di India.

Pria berusia 70 tahun ini merupakan pendiri perusahaan raksasa di bidang petrokimia dan tekstil, yakni Indorama Corporation. Salah satu pabriknya berdiri di Ciwandan, Kota Cilegon.

Laporan Forbes mencatat Sri Prakash Lohia merupakan orang terkaya ke-4 di RI dengan harta kekayaan sebesar US$7,4 miliar atau setara dengan Rp109 triliun (estimasi kurs Rp14.700 per dolar AS) pada Mei 2023.

Sebagai informasi, Sri Prakash merupakan kakak ipar dari Lakshmi N Mittal, salah satu orang terkaya di dunia yang kini memiliki harta senilai US$16,5 miliar.

Bisnis Sri Prakash Lohia

Sri Prakash Lohia pada 11 Juli 1952 di Kolkata India. Dia merupakan lulusan dari Bachelor of Commerce di Universitas Delhi.

Tumbuh besar di India, Lohia berpindah ke Indonesia pada tahun 1973 bersama orang tuanya.

Bersama dengan ayahnya, Mohan Lal Lohia, Lohia akhirnya merintis perusahaan tekstil bernama Indorama Synthetics pada sekitar tahun 1976. Indo berasal dari nama untuk Indonesia dan Rama berasal dari Dewa Rama.

Dilansir dari Quartz, Lohia mengatakan bahwa tiga sampai empat tahun pertama menjadi fase yang sulit. Pada awal perjalanan, Indorama merupakan produsen benang pintal.

Kemudian Indorama melakukan diversifikasi, hingga akhirnya berkembang ke industri serat polyester. Kini Indorama telah berkembang dan bergerak dalam bidang pembangkit tenaga listrik petrokimia.

Dilansir dari laman resmi perusahaan Indorama, Indorama Corporation juga telah menjadi produsen pupuk Urea dan Fosfat terbesar di Afrika Sub-sahara, produsen poliolefin terbesar di Afrika Barat, dan produsen sarung tangan sintetis terbesar ketiga di dunia.

Kini Indorama juga telah memiliki 18.000 karyawan dari berbagai dunia. Indorama juga telah memiliki lebih dari 20 manufaktur di 8 negara.

Berikut daftar 20 orang terkaya Indonesia, dikutip dari Forbes Real Time Billionaire :

1. Low Tuck Kwong – US$29,0 miliar (Rp429,01 triliun)

2. R. Budi Hartono – US$26,6 miliar (Rp393,3 triliun)

3. Michael Hartono US$25,5 miliar (Rp377,09 triliun)

4. Sri Prakash Lohia – US$7,4 miliar (Rp109,43 triliun)

5. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono – US$6,3 miliar (Rp93,18 triliun)

6. Prajogo Pangestu – US$ 5,9 miliar (Rp87,26 triliun)

7. Chairul Tanjung – US$4,9 miliar (Rp72,47 triliun)

8. Dewi Kam – US$4,7 miliar (Rp69,51 triliun)

9. Tahir dan Keluarga – US$4,3 miliar (Rp63,61 trilliun)

10. Djoko Susanto – US$4,3 miliar (Rp63,61 triliun)

11. Theodore Rachmat US$ 3,2 miliar

12. Martua Sitorus US$ 3,2 miliar

13. Sukanto Tanoto US$ 3,0 miliar

14. Hermanto Tanoko US$ 2,2 miliar

15. Otto Toto Sugiri US$ 1,9 miliar

16. Peter Sondakh 1,9 US$ 1,9 miliar

17. Bambang Sutantio US$ 1,8 miliar

18. Mochtar Riady & Family US$ 1,5 miliar

19. Soegiarto Adikoesoemo US$ 1,3 miliar

20. Murdaya Poo US$ 1,3 miliar

CilegonKonglomeratOrang TerkayaOrang terkaya di IndonesiaPerusahaan di CilegonPrajogo PangestuSri Prakash LohiaTaipan
Comments (0)
Add Comment