CILEGON – Implementasi tata kelola perusahaan yang baik tidak hanya dilihat dari sistem dan penilaian yang ada, tapi juga harus menjadi budaya bagi setiap lapisan karyawan dalam suatu organisasi.
Hal ini disampaikan Prof Niki Lukviarman, Guru Besar Corporate Governance pada acara Seminar Penguatan Pemahaman Good Corporate Governance (GCG) Krakatau Steel Group di The Royale Krakatau Hotel Cilegon, Rabu (13/12/2017).
Seminar ini dihadiri oleh dewan komisaris dan jajaran Direksi PT Krakatau Steel dan Grup.
Dalam paparannya, Prof Niki menyampaikan, bahwa Krakatau Steel sudah memiliki value GCG, yang dapat dilihat dari budaya perusahaanya yaitu CIRI (Competence, Integrity, Reliable, Innovative).
“Trust itu gabungan dari Competence dan Integrity. Sementra Governance (GCG) itu melakukan hal (tujuan) yang benar dengan cara yang benar,” ujarnya.
Senada dengan Prof Niki, Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Mas Wigrantoro Roes Setiyadi berharap, dengan adanya penguatan GCG ini dapat berpengaruh kepada peningkatan kinerja perusahaan.
“Saya ingin ada perubahan di grup produsen baja ini, dengan meninggalkan cara-cara lama. Setelah seminar ini saya berharap kita semakin kuat pemahamannya tentang Good Corporate Governance, dan yang terpenting adalah bagaimana kita merealisasikannya dalam keseharian kita. Kita harapakan PT KS dan Grup bisa meraih untung di tahun 2018,” ungkap Mas Wig.
Sementara Komisaris Utama PT KS Binsar H Simanjuntak menambahkan, penerapan GCG bukan hanya bagaimana kita meraih nilai indeks yang tinggi tentang pelaksanaan GCG dalam suatu organisasi, melainkan yang diperlukan membangun budaya tata kelola yang baik dalam keseharian dan di setiap lapisan masyarakat.
“Kita jangan terperangkap oleh suatu peraturan-peraturannya, tapi harus menjadi kebiasaan atau budaya yang merupakan nafas bagi cara kita dalam bekerja,” ujar Binsar.
Binsar mendorong kepada seluruh pimpinan unit agar dapat menjadikan dirinya contoh kepada para bawahannya agar berlaku tata kelola yang baik. (*/Rama)