CILEGON — Arus balik Lebaran 2025 tidak membawa berkah seperti tahun-tahun sebelumnya bagi para pedagang oleh-oleh khas Sumatera di sepanjang jalan keluar Pelabuhan Merak.
Salah satu pedagang, Mirhan (45), yang sudah berjualan secara turun-temurun selama lebih dari dua dekade, mengaku tahun ini penjualan mengalami penurunan drastis.
“Alhamdulillah tetap bersyukur, tapi tahun ini sangat berkurang, kalau tahun kemarin dua-tiga hari saja dagangan sudah habis, sekarang mah masih penuh. Daya beli menurun, sekitar 70% dari tahun lalu” ujar Mirhan kepada wartawan, Jumat (4/4/2025).
Mirhan mulai membuka lapak sejak Selasa sore pasca-Lebaran dan menjajakan berbagai oleh-oleh khas Lampung, seperti kemplang, kerupuk, keripik balado, kopi, hingga dodol.
Berjualan selama lima hari setiap musim arus balik sudah menjadi rutinitas tahunan baginya.
“Biasanya sehari bisa laku sampai Rp15 juta, sekarang paling Rp3 juta–Rp4 juta,” katanya.
Meski begitu, ia tetap antusias berdagang demi meramaikan suasana arus balik.
“Namanya juga musiman, yang penting ikut meramaikan.” ujarnya.
Penurunan daya beli ini dirasakan banyak pedagang, yang berharap kondisi ekonomi masyarakat bisa segera membaik agar tradisi membeli oleh-oleh tetap lestari. (*/Fachrul)