CILEGON – Setelah disholatkan di Masjid Asyuhada Perumahan BBS 3 Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Jenazah Arief Riva’i Madawi yang merupakan Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon Periode 2009-2014, kembali lagi disholatkan di Masjid Ainul Yaqin Ciwaduk Gede.
Alasan Jenazah disholatkan sebanyak dua kali itu karena permintaan dari keluarga dan karena perbedaan adat antara Masjid Asyuhada dan Masjid Ainul Yaqin.
Hal itu diketahui dari salah seorang warga yang diduga juga termasuk keluarga dari Arief Riva’i Madawi.
“Ini disholatkan dua kali karena permintaan keluarga, kebetulan di Masjid Ainul Yaqin Ciwaduk Gede ini tempat orang tua dari Pak Arief Riva’i Madawi, atau kampung halamannyalah. Dan juga karena di Masjid Asyuhada BBS 3 tadi adatnya berbeda dengan yang disini. Disana tidak ada tahlil dan doa, maka dari itu jenazah disholatkan dua kali,” ucapnya.
Pantauan wartawan Fakta Banten dilokasi, memang tata cara yang ada di Masjid Asyuhada BBS 3 sangat berbeda dengan yang biasanya ada di kampung-kampung di Kota Cilegon.
Dalam pelaksanaan Sholat Jenazah, tidak ada tambahan doa atau tahlil. Berbeda hal nya dengan di Masjid Ainul Yaqin Ciwaduk Gede, wartawan Fakta Banten menilai tata cara yang dilakukan hampir sama dengan kebanyakan warga Cilegon lakukan dalam melaksanakan tata cara solat jenazah.
Didalamnya, terdapat doa setelah solat jenazah dan juga bacaan-bacaan tahlil atau yang lebih dikenal dengan tahlilan di masyarakat Kota Cilegon.
Dalam sambutannya pun, sebelum menyolatkan Jenazah di Masjid Ainul Yaqin Ciwaduk Gede, Zaki anak tertua dari Politisi Senior Partai Golkar itu mengucapkan syukur, karena ayahandanya bisa juga disholatkan dan singgah di kampung halaman sebelum diantar ke peristirahatan terakhir.
“Alhamdulillah, Bapak bisa singgah dulu disini di kampung halamannya sebelum dibawa ke peristirahatan terakhirnya,” tuturnya. (*/Hery)