CILEGON – Walikota Cilegon yang menjabat 2017-2021 Edi Ariadi menghadiri acara pisah sambut dengan Walikota dan Wakil Walikota Helldy Agustian – Sanuji Pentamarta, yang bertempat di Hotel Royale Cilegon, Jumat (26/2/2021) malam. Edi yang hadir bersama sang isteri menceritakan kisah hidupnya, yang telah 20 tahun mengabdi di Kota Cilegon.
Dimulai dari seorang birokrat, Edi tak pernah menyangka bisa menjadi Wakil Walikota hingga akhirnya menjabat sebagai Walikota.
“Kalau saya dua kali ini pisah sambutnya, secara OPD sama ini dengan Pak Walikota dan Wakil Walikota terpilih. Perjalanan saya secara pribadi semua sudah tau,” jelas pria yang pernah jabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Cilegon ini.
Dimulai sejak tahun 1999-2000, sebagai kota baru, Edi ingin Cilegon harus sejajar dengan Kota lain. Dalam 20 tahun itu perjalanan tak disebut lancar atau terlambat, tapi mengikuti air dengan kekompakan, dari unsur elemen masyarakat termasuk industri banyak membantu kita.
Baca juga: Tatu-Pandji dan Helldy-Sanuji Resmi Dilantik, Gubernur Minta Berantas Kemaksiatan
“Seluruh stakeholder terutama industri, kita dikenal dunia sebagai kota baja. Semoga membawa berkah,” kata Edi dalam sambutannya.
Edi mengaku, apa yang ia kerjakan tak semua sempurna, belum semua masyarakat merasa kepuasan terpenuhi oleh dirinya saat menjawab, atas itu dirinya memohon maaf.
“Di bawah kepemimpinan Pak Helldy, semoga Cilegon bertambah lagi prestasinya. Lebih sejajar dengan Kota lain di dunia,” urai Edi sambil mengusap mata.
Sebagai Kota industri, memang ada keterbatasan dari beberapa sisi, namun Edi optimis dengan birokrat yang ada, dan semua pihak saling bahu membahu untuk mendukung Helldy-Sanuji agar Cilegon maju.
“Selama 20 tahun ini di Cilegon termasuk atas nama keluarga, isteri di samping saya ini, tentu kami minta maaf bila ada yang kurang berkenan. Pada pemuda ini satu kesempatan, karena saya udah agak sepuh kalau pak wali ini wali muda. Karena agak muda, saya yakin Cilegon akan maju dengan perpaduan Forkopimda, stakeholder, masyarakat dan industri,” pungkasnya. (*/A. Laksono)