CILEGON – Polemik soal status asal daerah bakal calon walikota dan wakil walikota Cilegon mencuat akhir-akhir ini, terutama perdebatan dan saling sindir para pendukung di media sosial.
Terlebih pasca postingan sindiran yang dilontarkan akun @Kang Rizki Chaerul Ikhwan, putra sulung bacalon walikota Ratu Ati Marliati, di Grup Facebook Bursa Calon Walikota Cilegon 2020 pada Senin (20/7/2020) lalu.
Dalam postingannya, Rizki menyindir bakal calon wakil walikota Sanuji yang diketahui berasal dari Kabupaten Lebak yang diusung PKS untuk mendampingi atau berpasangan dengan Helldy Agustian dari Partai Berkarya.
“Calon Wakil Walikota aja Impor. Gimana kedepannya?” tulis Rizki dalam postingannya.
Berita Terkait: Putra Ratu Ati Sindir ‘Wakil Walikota Impor’ di Medsos, Balas Netizen: Impor dari Cilacap
Namun soal sindiran status asal daerah bakal calon tersebut banyak mendapatkan serangan balik dari para netizen. Pasalnya ibunda Rizki yang juga calon walikota Cilegon menggandeng Sokhidin, politisi Gerindra yang juga asal daerahnya dari luar Cilegon.
Dari website resmi DPRD Kota Cilegon, disebutkan bahwa Sokhidin merupakan kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, 13 September 1967. Sokhidin mengenyam pendidikan dari sekolah dasar hingga menengah atas di daerah asalnya di Cilacap. Sokhidin juga menjalani pendidikan Bintara Polri di SPN Purwokerto Jawa Tengah.
Sokhidin diketahui mulai tinggal di Cilegon pada tahun 1990, pertama kali saat bertugas di Kesatuan Polres Cilegon. Saat pensiun dini dari Polri tahun 2019, Sokhidin melenggang menjadi anggota DPRD Kota Cilegon dari Partai Gerindra.
Menyikapi soal status asal daerah bakal calon, Ratu Ati yang dikonfirmasi wartawan terkesan enggan menanggapi.
Ratu Ati memberikan jawaban singkat dan seakan ingin menyudahi polemik soal tersebut.
“Arti putera daerah kan luas,” ujar Ati singkat, ditemui di Kantor Kejari Cilegon, Rabu (22/7/2020) kemarin.
Sebelumnya, dipilihnya Sokhidin sebagai calon wakil walikota Cilegon mendampingi Ratu Ati Marliati sangat mengejutkan. Pasalnya, Ratu Ati pernah menegaskan bahwa bakal calon pendampingnya merupakan putra daerah Cilegon.
“Kita berharap orang lokal, sehingga sudah mengetahui persoalan-persoalan di Kota Cilegon. Jadi kita bisa lari nanti,” kata Ratu Ati, dalam pemberitaan sejumlah media pada Rabu (14/5/2020).
Lalu masih kah efektif soal isu putra daerah ini dimainkan oleh kubu pendukung bacalon untuk mewarnai kontestasi di Pilkada Cilegon, atau sebenarnya ini merupakan pembahasan yang sama sekali tidak substansi ???
Bagaimana menurut Kawan Fakta ???