Rencana Unjuk Rasa PPMC di Depan Kampus Al-Khairiyah Dinilai Tidak Tepat, Gappura Banten Minta Pertimbangkan Ulang

Rencana Unjuk Rasa PPMC di Depan Kampus Al-Khairiyah Dinilai Tidak Tepat, Gappura Banten Minta Pertimbangkan Ulang

 

CILEGON – Rencana aksi (Renaksi) unjuk rasa yang akan dilakukan oleh PPMC (Persatuan Perjuangan Masyarakat Cilegon) pada 27 Februari mendatang, sebagaimana tertuang dalam suratnya yang beredar di media sosial dan whatsaap group, mendapat tanggapan dari Husen Saidan selaku Ketua LSM Gerakan Peduli Pembangunan Rakyat (Gappura) Banten.

Menurut Husen, aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh PPMC pada 27 Februari mendatang, berlokasi di depan Kampus Al-Khairiyah adalah tidak elok dan tidak tepat.

Jika unjuk rasa terkait persoalan lingkungan atau persoalan lainnya yang menyangkut kepentingan masyarakat sah-sah saja, namun tidak harus membabi buta dan Al-Khairiyah menjadi sasaran karena ada kepentingan lain.

Al-Khairiyah kata dia adalah milik masyarakat, maka masyarakat secara otomatis memiliki tanggungjawab mulia untuk menjaga marwah al-khairiyah.

“Sampai saat ini saya lihat tidak ada kaitannya dengan persoalan PIK. Bahkan Al-Khairiyah melalui Ketua PB beserta Sekjennya sudah melakukan pertemuan di tempat H. Embay bersama tokoh masyarakat, para kiyai dan para pendiri Banten yang juga menolak keras persoalan pembangunan PIK ini,” kata Husen, Jumat, (21/2/2025).

“Jikapun muncul pernyataan dari saudara kita, Bapak H. Alwiyan, yang memang beliau pengurus MUI Provinsi Banten menyatakan dukungan, itu persoalan lain yang tidak membawa-bawa nama Al-Khairiyah. Beliau membawa atas nama MUI dan itu sudah diberikan sanksi kode etik secara internal institusi MUI-nya. Maka siapapun tidak ada hak untuk menyerang Al-Khairiyah, meski dengan bahasa aksi damai, itu tetap salah sasaran,” tegas Husen.

Karena itu Husen meminta teman-teman PPMC untuk mempertimbangkan kembali rencana aksinya. Jika nanti aksi tetap dilakukan dengan tanpa banyak pertimbangan, maka dirinya bersama dengan teman ormas lainnya akan turut bergerak melindungi dan mengamankan Al-Khairiyah.

”Kami tidak setuju apabila ada gerakan-gerakan massa yang mengarah tendensi kepada persoalan Al-Khairiyah. Al-Khairiyah ini milik masyarakat, bukan masyarakat jogja, atau masyarakat Bandung saja, bahkan hampir seluruh indonesia yang tergabung dalam keluarga besar al-khairiyah,” tuturnya.

Husen berharap, pihak kepolisian baik Polda maupun Polres Cilegon untuk tidak memberikan izin jika aksi ditujukan kepada Al-Khairiyah.

Karena, jika diberikan izin aksi, pertama itu salah sasaran. Kedua, menimbulkan disintegrasi daerah dan konflik berkepanjangan karena adanya salah paham.

Sementara itu, Maman Hilman, Ketua Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi (L-KPK) mengaku prihatin dengan rencana aksi yang akan dilakukan oleh temen-temen PPMC.

Memang kata dia, menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan bagian dari hak demokrasi, tidak boleh ada yang melarang. Meski begitu, dirinya sepakat dengah apa yang disampaikan Husen Saidan bahwa unjuk rasa terkait persoalan PIK di Al-Khairiyah adalah tidak tepat.

Terkait persoalan PIK2 sambung Hilman, merupakan permasalahan yang sudah ada tahapan-tahapan penyelesaiannya.

“Tuntutan teman-teman bahwa statemen dari saudara saya kang alwi’an, adalah bagian daripada pribadi atau mengatasnamakan MUI, tidak mendelegasikan atas nama al-khairiyah. Ini pun sudah ada statemen resmi dari MUI Banten, bahwa saudara Alwi’an sudah diberhentikan dari al-khairyah,” terang Maman Hilman.

Oleh sebab itu, alangkah sangat elok dan bijaknya untuk tidak masuk ke ranah mendemo al-khairiyah. Jikapun persoalan tersebut menyikapi persoalan PIK2 semata, maka dirinya siap bersama-sama bergerak menyatakan penolakan.

Apalagi menurutnya, dengan adanya statemen dari Ketua PB Al-Khairiyah, bahwa keluarga besar Al-Khairiyah juga menolak, selama aturan hukum dan rambu-rambu yang dilakukan tidak jelas, maka bola liar tidak mesti tertuju kepada Al-Khairiyah.

“Saya atas nama Ketua Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi dan insya Allah dengan ormas yang tergabung dalam forkomaster memiliki rasa perihatin yang mendalam, artinya mari kita jaga kondusifitas nasional, kondusifitas cilegon dan kondusifitas al-khairiyah. Al-khairiyah adalah tempat anak-anak kita sekolah, tempat anak-anak kita mengaji dan mencari ilmu. Karena itu, kita jaga kondusifitas Al-Khairiyah bersama-sama,” tutup Hilman. (*/Wan)

Comments (0)
Add Comment