CILEGON – Ribuan santri dari berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) di Kota Cilegon mengikuti acara Pembukaan Perayaan Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar di Alun-alun Kota Cilegon pada Minggu (21/10/2018) malam.
Dalam acara yang digagas oleh Gerakan Pemuda Ansor Kota Cilegon tersebut, turut dihadiri oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilegon, KH Hifdullah; Kepala Bappeda Cilegon, Ratu Ati Marliati; Wakil Ketua Komisi II DPRD Cilegon, Erick Rebi’in; serta pimpinan Ponpes Se-Kota Cilegon, seperti Ketua Dewan Pembina Santri Taruna Islam Al-Khairiyah, Ustadz Alwiyan Qosyid Syam’un.
“Ini acara pembukaan HSN, alhamdulillah di tahun ini kita bisa merayakannya. Ada banyak rangkaian kegiatan pada hajat santri ini. Ada Festival Nasyid, Hadroh, Musabaqoh Hifdzil Qur’an, Marawis, Senam Massal dan Pengajian Umum,” kata Ketua GP Ansor Cilegon, Shaleh Syafe’i, kepada faktabanten.co.id, Minggu malam.
Lebih lanjut, pria yang akrab dipanggil Kang Alex ini menjelaskan, dasar penetapan HSN ini menjadi motivasi bagi para santri untuk menjawab tantangan jaman. Pihaknya juga mengapresiasi kepada Pemkot Cilegon yang sudah merespon harapan Nahdhotul Ulama agar HSN bisa dirayakan di kota santri ini.
“Alhamdulillah Hari Santri Nasional ini bisa kita rayakan setelah Kemerdekaan 73 tahun silam, dan beruntung ada Perpres dimana kita setiap tanggal 22 Oktober ditetapkan jadi Hari Santri Nasional. Dan ini bentuk penghargaan kepada santri dan tantangan bagi santri kedepan bahwa zaman ini perlu banyak inovasi dan improvisasi untuk menghadapi zaman now ini,” jelasnya.
Sedangkan Ketua Majelis Pembina GP Ansor Cilegon, yang juga Anggota DPRD Kota Cilegon, Erick Rebiin, dalam sambutannya mengatakan, momentum HSN harus menjadi ruh semangat para santri, dan kehadiran industri di Cilegon bisa turut andil untuk keberlangsungan pendidikan santri di Ponpes-ponpes di Cilegon.
“Kawan-kawan GP Ansor dan NU satu semangat mengembalikan ruh kota santri dan sinergi dengan industri dan menjauhi Tempat Hiburan Malam. Kita tidak menolak berkembangnya industri di Cilegon. Di Hari Santri ini bagaimana membangkitkan kekuatan ruh santri agar bisa seirama dan merespon kebutuhan industri. Dan kita ingin CSR industri bisa diberdayakan untuk membangun pondok-pondok di Cilegon,” harapnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Cilegon, KH Hifdullah, memimpin para santri untuk Istighosah bersama yang membuat suasana di Alun-alun Cilegon semakin khidmat.
Dalam sambutannya di ujung acara, KH Hifdullah banyak menceritakan sejarah perjuangan para santri yang digagas oleh pendiri Nahdhotul Ulama, KH Hasyim Asyari, yang bernama ‘Resolusi Jihad’, serta bagaimana perjuangan kaum ulama dan santri di Kota Cilegon pada masa lampau.
“Resolusi Jihad pendiri NU, serta perjuangan para kyai di Kota Cilegon, dengan pengorbanan darahnya perlu kita apresiasi mudah-mudahan setiap pondok di Cilegon menghormati perjuangan para kyai seperti KH Abdul Latif, KH Syam’un, Ki Wasyid dan kyai-kyai lainnya,” paparnya. (*/Ilung)
[socialpoll id=”2521136″]