Sesepuh dan Pengurus Golkar Cilegon Kecewa Tak Dilibatkan di Musda

CILEGON – Sesepuh dan pengurus DPD II Partai Golkar Kota Cilegon seperti kecewa, dengan Partai berlambang pohon beringin ini. Dimana mereka mengaku tak pernah diacak bicara terkait Musyawarah Daerah (Musda) pada Kamis (24/12/2020), yang bertempat di Hotel Grand Mangku Putra.

“Hari ini katanya DPD II Partai Golkar Kota Cilegon menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda). Salah satu fungsi musda adalah memilih ketua dan kepengurusan yang baru,” kata Pengurus DPD II Partai Golkar Kota Ahmad Yusdi, Kamis (24/12/2020).

Berbeda dengan Musda sebelum-sebelumnya, musda kali ini ia menganggap terkesan sembunyi-sembunyi, seolah ada yang ditakuti. Ia menduga, penyelenggara Musda tersebut, khawatir sosok Sahruji akan muncul dan mencalonkan diri menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Kota Cilegon.

“Mana bisa dia nyalon, kan udah dipecat. Kalau sudah dipecat ngapain kalian takut Musda juga berfungsi sebagai alat konsolidasi partai. Mengevaluasi kekalahan di Pilkada kemaren, lalu kemudian merencanakan program-program penguatan partai guna kemenangan selanjutnya,” tulis Ahmad Yusdi di status facebooknya.

Dengan tak melibatkan pengurus, sesepuh dan rakyat pendukung Golkar, ia mempertanyakan bagaimana mau melakukan konsolidasi.

“Jangankan melibatkan rakyat yang mendukung, pengurus partainya aja pada gak diundang,” ungkap pria yang belasan tahun ikut bersama Golkar Cilegon ini.

Ia pun mencontohkan sebuah tauladan kepemimpinan dari pemimpin Golkar Cilegon yang mungkin bisa kita contoh 28 Februari 2000 Tb Aat Syafaat – Joko Munandar terpilih secara demokratis di DPRD menjadi Walikota Cilegon, mengalahkan lawannya, Chaeron Muchsin.

Chaeron yg berpasangan dengan Ahyadi Yusuf didukung oleh mayoritas birokrat, dari mulai Kepala Desa hingga pejabat tinggi di Pemda Kota Cilegon.

“Setelah kemenangannya, Pak Aat tidak serta merta melakukan pembersihan terhadap pendukung lawan politiknya itu. Akan tetapi beliau merangkul semua lawan-lawannya itu bekerja bahu membahu membangun Cilegon,” jelasnya.

Senada dengan hal tersebut eks Anggota DPRD Kota Cilegon periodisasi 2009 – 2014 dari Fraksi Golkar, Rebuddin mengaku tak mengetahui akan adanya Musda di DPD II Partai Golkar Kota Cilegon.

“Tidak tau dan tidak pernah diajak ngomong,” jelas salah satu Sesepuh Golkar Cilegon ini, saat dikonfirmasi via WhatsApp.

Sementara itu, hingga berita ini terbit Sekretaris DPD II Partai Golkar Cilegon belum dapat dikonfirmasi. (*/A.Laksono).

Comments (0)
Add Comment