FAKTA BANTEN – Ratusan buruh yang melakukan longmarch jalan kaki semenjak 5 Agustus 2018 dari Surabaya – Jakarta, sebagai bentuk dukungan untuk gerakan #2019GantiPresiden, saat ini sudah sampai di Bandung dan Cimahi, Rabu (8/8/2018).
Tidak hanya longmarch Surabaya – Jakarta, Rabu (8/8/2018) hari ini buruh di Banten juga melakukan longmarch jalan kaki dari Kota Cilegon menuju Jakarta.
Buruh dan masyarakat yang dilalui oleh peserta longmarch menyambut antusias isu-isu yang disosialisasikan oleh peserta longmarch, yang salah satunya mendukung Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden di tahun 2019.
Teriakan 2019 Ganti Presiden bersahut-sahutan disuarakan peserta longmarch dan disambut hangat masyarakat.
Adapun pelepasan longmarch buruh dari Cilegon, dilakukan di dekat lampu merah Pusdiklat PT Krakatau Steel. Longmarch Cilegon – Jakarta ini dilepas oleh Ketua DPW FSPMI Banten, Tukimin.
Dalam sambutannya, Tukimin mengatakan jika dalam longmarch ini menyuarakan isu-isu perburuhan. Seperti turunkan harga sembako dan listrik, tolak TKA unskilled, tolak pemagangan, dan menuntut upah layak.
Longmarch melewati Kota Cilegon, Serang, Tangerang, dan Jakarta. Nantinya, di Jakarta, akan bertemu dengan pasukan buruh yang berangkat dari Surabaya.
Presiden KSPI Said Iqbal, juga ikut turun aksi longmarch ini dan memimpin langsung pasukan buruh dari pemberangkatan di Cimahi, Bandung.
“Para buruh hari ini 8 Agustus 2018 pukul 10.00 sebanyak 150 buruh melanjutkan longmarch jalan kaki start dari kantor DPRD Cimahi menuju Purwakarta, Karawang, Bekasi dan berakhir di Jakarta,” ujar Said Iqbal.
Menurutnya, tanggal 10 Agustus 2018, ada sekitar 20 ribu buruh akan menyambut peserta longmarch yang berjalan kaki, baik yang berangkat dari Surabaya maupun Cilegon tersebut di Jakarta, untuk selanjutnya menghantarkan Prabowo Subianto mendaftarkan diri sebagai calon Presiden RI ke KPU.
Selama perjalanan longmarch, para buruh mengajak masyarakat untuk memilih Prabowo Subianto sebagai Presiden RI di tahun 2019 sekaligus mensosialisasikan gerakan #2019GantiPresiden.
Disamping itu, para buruh juga menyuarakan isu buruh. Permasalahan yang disampaikan adalah turunkan harga sembako dan listrik, tolak TKA buruh kasar China, dan sehat adalah hak rakyat.
Oleh karena itu, buruh juga mendesak Peraturan Direksi BPJS Kesehatan yang tidak lagi menanggung operasi katarak, persalinan normal dan rehabilitasi medis harus dicabut dalam 2 x 7 hari.
Selain itu, buruh juga menolak upah murah yang memiskinkan kaum buruh dan rakyat kecil sehingga daya beli menurun.
“Cabut PP 78/2015, lindungi kesejahteraan dan pengakuan pengemudi ojek online, angkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS, hapus pemagangan dan outsourcing, serta berikan jaminan pensiun wajib buat buruh yang nilainya sama dengan PNS,” tegas Said Iqbal.
Energi kaum buruh dalam menyuarakan isu-isu yang mereka perjuangkan patut diacungi jempol. Dahsyat. Komitmen dan militansi para buruh memberikan harapan baru akan terwujudnya kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (*/Red)
[socialpoll id=”2513964″]