Siapakah Sosok Wakil Walikota yang Membawa Perubahan Cilegon?

Oleh: Ilung (Sang Revolusioner)

KEKOSONGAN Kursi Wakil Walikota Cilegon terjadi sejak ditetapkannya Edi Ariyadi menjadi Plt Walikota Cilegon, oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) atau sepekan pasca ditetapkannya Walikota Cilegon non aktif, Iman Ariyadi menjadi tersangka dalam kasus suap Mall Transmart yang sudah setahun lebih.

Menjelang akan ditetapkannya Plt Walikota menjadi Walikota Devinitif dan harus diisinya kekosongan Kursi Wakil Walikota, kini sudah bermunculan figur-figur yang diajukan oleh para partai pengusung pasangan calon Iman Ariyadi- Edi Ariyadi (Iman-Edi), pada Pilkada Cilegon 2015 lalu.

Diketahui, hampir semua Partai Politik (Parpol) di Kota Cilegon saat itu mengusung Iman-Edi, karena satu-satunya pasangan calon lawannya, yakni Sudarmana-Marfi, maju dari jalur independen.

Dalam mekanisme pemilihan figur untuk bisa mengisi Kursi Wakil Walikota Cilegon yang diusung oleh masing-masing partai pengusung ini, akan dipilih oleh 35 Anggota DPRD Kota Cilegon yang akan membuat Tim Kelompok Kerja (Pokja) sesudah Edi Ariyadi sudah menjadi Walikota Devinitif secara konstitusional.

Sejauh ini, sudah ada 3 figur Calon Wakil Walikota yang muncul dan sudah menyatakan kesiapannya di berbagai media massa. Adapun ketiga figur tersebut adalah:
1. Ratu Ati Marliati dari Partai Golkar
2. Reno Yanuar dari PDIP
3. Erick Rebi’in dari Partai Nasdem.

Adanya rumor akan politik dinasti di kota industri tersebut, mengingat selama hampir dua dekade ini selalu dipimpin oleh satu Keluarga yakni TB. Aat Syafaat (Alm.) 2000-2010 dan anaknya Iman Ariyadi (2010-2017). Sehingga tidak sedikit masyarakat Cilegon yang berharap adanya suatu perubahan yang dimulai dari tampuk kepemimpinan.

Bila melihat ketiga figur di atas, Ratu Ati Marliati sebagai kakak kandung dari Iman Ariyadi mungkin kurang diuntungkan dengan adanya isu perubahan ini. Namun walaupun sosok dari unsur eksekutif (Kepala Bappeda) Kota Cilegon ini justru lebih unggul kalau mengacu pada matematis jumlah Anggota DPRD dari Partai Golkar sebanyak 10 kursi.

Sementara lawan-lawannya, Reno Yanuar (PDIP) dan Erick Rebi’in (Nasdem) masing-masing hanya 4 kursi saja. Akan tetapi, keduanya yang berposisi sebagai anggota DPRD dan menduduki jabatan Ketua Fraksi, tentu lebih diuntungkan dalam hal mendapatkan dukungan dari rekan-rekannya di legislatif yang memilihnya.

Meski secara barometer elektabilitas dan popularitas tidak berpengaruh, karena bukan seperti halnya Pilkada yang dipilih langsung oleh rakyat. Tapi tentunya ke-35 Anggota DPRD yang memilih ini juga merupakan wakil atau repsesentasi dari rakyat Cilegon yang telah memilihnya pada Pileg 2014 lalu. Maka, sudah merupakan kewajiban semua anggota DPRD Kota Cilegon untuk memenuhi aspirasi rakyatnya yang tentunya dengan memilih figur Calon Wakil Walikota Cilegon yang memiliki kelayakan, kapablitas dan integritas serta bisa amanah.

Akan tetapi, kemungkinan besar akan terjadi konstelasi, intrik dan manuver-manuver politik di dalam internal DPRD Cilegon hingga personal anggota dewan yang sulit dijamah oleh publik, bahkan bisa diketahui oleh lembaga kontrol sosial seperti LSM dan Media Massa sekalipun.

Meski demikian, untuk sehatnya demokrasi, diharapkan ke-35 anggota dewan ini memilih figur Calon Wakil Walikota secara jujur yang memang baik, layak dan diterima secara luas oleh rakyat Cilegon. Bukan karena kedekatan di fraksi dan komisi, pertemanan, pengaruh loby-loby, apalagi kalau ada- karena transaksi atau suap.

Maka, untuk menginspirasi para wakil rakyat menentukan pilihannya, melalui tulisan ini rakyat Cilegon bisa mengutarakan pilihannya terhadap ketiga figur Calon Wakil Walikota Cilegon ini untuk bisa membawa perubahan di Kota Cilegon, setidaknya dalam dua tahun ke depan 2019-2021.

Apakah Ratu Ati Marliati, Reno Yanuar atau Erick Rebi’in dengan jargon partainya yang mengusung perubahan? (***)

Wakil Walikota
Comments (0)
Add Comment