Tahun Baru Islam dan Refleksi Perjuangan Ulama Banten di Ponpes Syubbanul Muslimin 

CILEGON – Peringatan malam Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriyah di Pondok Pesantren (PonPes) Syubbanul Muslimin, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, dibarengi dengan Perayaan Milad ke-3 PonPes Syubbanul Muslimin sekaligus Khoul ke-37 Abuya KH Ali Jaya salah satu tokoh ulama besar Banten dan Al-Khairiyah yang juga pendiri jamiatus Nahdatus Syubbanul Muslimin, Sabtu (31/8/2019) malam tadi.

Ketua 1 Yayasan Ponpes Syubbanul Muslimin, Haji Dedi Mufdi Mawardi dalam sambutannya, meminta doa dan dukungan dari masyarakat agar PonPes Syubbanul Muslimin dapat meneruskan perjuangan Abuya KH Ali Jaya.

“Mohon doa dan dukungannya, sehingga PonPes Syubbanul Muslimin bisa menciptakan kader-kader santri dan santriwati berakhlakul karimah,” ucap Haji Dedi.

Menurutnya, makin merosotnya akhlak dan kepribadian generasi Islam di era sekarang, perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi melalui perbaikan pola pendidikan keagamaan.

“Kondisi moralitas generasi muda Islam saat ini tentu menjadi ancaman. Makanya, semua pihak khususnya kepada PonPes bisa memberikan bimbingan agar generasi Islam terhindar dari hal-hal yang dapat merusak karakter dan kepribadian generasi bangsa di masa yang akan datang,” jelasnya.

Haji Dedi berharap, Peringatan Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah menjadi momentum bagi PonPes Syubbanul Muslimin untuk terus meningkatkan kualitas sebagai upaya melahirkan santri dan santriwati yang memiliki budi pekerti luhur dan berakhlakul karimah seperti apa yang telah diperjuangkan Abuya KH Ali Jaya sejak dulu.

Apa yang sudah dilakukan oleh Abuya KH Ali Jaya dulu patut diteruskan oleh umat, khususnya oleh warga dan santri PonPes Syubbanul Muslimin.

“Perjuangan KH Ali Jaya patut diteruskan dengan semangat tinggi, sehingga syiar Islam di Cilegon sebagai Kota Santri mendapat barokah dari Allah SWT,” harapnya.

“Paling tidak, santri dan santriwati memiliki sikap patriotisme, memiliki kepedulian untuk membangun daerah dan bangsanya, serta kecintaan terhadap agama Islam dan menjunjung Alquran dan hadist seperti yang sudah dicontohkan oleh KH Ali Jaya,” pungkasnya.

Kegiatan Peringatan Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah sekaligus Milad PonPes Syubbanul Muslimin ke-3 dan Khoul ke-37 Abuya KH Ali Jaya ini, tentu dapat menjadi sarana refleksi atas kiprah Abuya KH Ali Jaya dalam memperjuangkan pendidikan madrasah di Kota Cilegon dan Banten.

Santri Ponpes Syubbanul Muslimin / Dok

Untuk diketahui, lahir di Cilegon pada tahun 1901 Masehi, KH Ali Jaya adalah salah satu dari 25 santri generasi awal Brigjend KH Syam’un, yang kemudian menjadi penerus perjuangan Al-Khairiyah hingga masa keemasan Al-Khairiyah di tahun 70-an.🏼

Pada tahun 1931, KH Ali Jaya dipercaya menduduki jabatan ketua dari organisasi Jam’iyyah Nahdat Asy Syubban al Muslimin dan berhasil mengembangkan pendidikan madrasah dengan pertumbuhan yang pesat.

Tahun 1945, KH Ali Jaya ditunjuk menjadi Kepala Kantor Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang. Setelah itu, KH Ali Jaya kemudian diangkat menjadi Wedana di Kewadanaan Leuwidamar Lebak.

KH Ali Jaya juga diketahui sebagai negosiator saat pendirian Pabrik Baja Krakatau Steel di Banten. Semasa hidupnya, beliau dikenal aktif menjembatani hubungan kemasyarakatan dengan pemerintahan, sehingga pantas KH Ali Jaya menyandang gelar ulama sekaligus umaro.

Pernah melahirkan gerakan Syubbanul Muslimin. Kini, anak cucu keturunan Abuya KH Ali Jaya, yang dipelopori Haji Tatang Muftadi, mendirikan sebuah Pondok Pesantren yang diberi nama Syubbanul Muslimin yang kini sudah menginjak usia 3 tahun. Ponpes ini menyelenggarakan jenjang pendidikan tingkat Madrasah Tsanawiyah dan juga pendidikan pesantren salafi. (*/Red)

KH Ali JayaPonpes Syubbanul Muslimin
Comments (0)
Add Comment