CILEGON – Pada hari ketiga Cilegon Expo 2024, Kementerian Kominfo kembali menggelar Talkshow Literasi Digital bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), di panggung utama Cilegon Expo, pada Minggu malam, 5 Mei 2024.
Hadir sebagai pembicara yakni Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Didin S. Maulana, Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Provinsi Banten Alawi Mahmud dan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) Herman Purba.
Dalam pemaparannya, Didin menyampaikan bahwa visi Cilegon maju dan modern diartikan sebagai kota yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Menurutnya, saat ini sudah banyak program digitalisasi ekonomi yang diterapkan Pemkot Cilegon, termasuk bagi pengembangan UMKM.
“Zaman digital ini ada perubahan cukup besar, yakni dari sebelumnya manual ke digital. Manfaat dari ekonomi digital ini sangat penting, teruama dalam hal kemudahan dan kecepatan,” papar Didin.
Di Dinas Koperasi dan UKM, kata Didin, pihaknya sudah memiliki database pelaku UMKM baik Nomor Induk Kependudukan (NIK) maupun Nomor Induk Berusaha (NIB). Tercatat sebanyak 18.351 orang terdata sebagai pelaku UMKM. Mulai dari generasi milenial, hingga generasi X.
“Data ini diperlukan untuk pengembangan koperasi dan UMKM. Kami harus berstrasformasi ke arah digital. Oleh karenanya, kami juga mengembangkan aplikasi Pujasagon, yakni pusat jajanan dan oleh-oleh khas Kota Cilegon. Sekarang pembayarannya masih cash, ke depan akan kita kembangkan fintach, yakni sistem keuangan digital. Ini keberpihakan pemerintah terhadap UMKM,” jelas Didin.
Selain itu, pihaknya juga sudah melatih 500 pelaku UMKM untuk bisa digital marketing. Ini penting agar mereka bisa menjual produk tidak hanya konvensional tapi juga bisa masuk Marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee dan medsos seperti Facebook, Instagram dan tiktok, serta melalui website sendiri.
“Kalau tidak seperti itu UMKM kita ketinggalan,” tegas Didin.
Ketua APBMI Provinsi Banten yang juga tokoh pengusaha Cilegon Alawi Mahmud mengapresiasi Kemenkominfo dan Pemkot Cilegon yang telah membuktikan kepeduliannya kepada masyarakat, terutama pelaku UMKM tentang literasi digital.
Dia berharap kegiatan ini dapat menggairahkan anak muda dalam hal bisnis di ruang digital.
“Memasuki era teknologi informasi ini saya mengajak anak-anak mudah ikuti perkembangan zaman. Medsos yang sering kita gunakan sebagai modal utama untuk mengembangkan usaha dalam ruang digital. Digitalisasi sekarang sudah diadopsi oleh semua jenis usaha. Mulai usaha kecil, menengah bahkan yang raksasa,” ujarnya.
Sedangkan Dosen Ilmu Komunikasi UPH Herman Purba juga mengajak para pelaku UMKM untuk lebih cakap menggunakan teknologi digital. Kata dia, cakap digital tidak hanya bisa menggunakan ponsel, tapi harus tahu manfaat dan bahayanya. Selain itu juga dapat menyebarkan informasi postif bagi yang lain.
“UMKM saat ini memegang peranan penting bagi ekonomi Indonesia. Di masa covid, 65 persen pendapatan negara ditopang UMKM. Bahkan saat ini 96 persen lapangan kerja dari sektor UMKM. Makanya pemerintah menggalakkan UMKM supaya go digital. Kenapa? karena melalui internet kita bisa menjangkau pasar yang lebih luas, namun efisien,” terang Herman. (*/Red)