CILEGON – Dalam upaya melestarikan kearifan lokal seni bela diri pencak silat yang sudah menjadi kebudayaan di Kota Cilegon, warga RT 03/09 Lingkungan Luwung Sawo, Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, bersama Padepokan Bandrong Sakti melakukan regenerasi atau melatih anak-anak di wilayahnya berlatih pencak silat yang dijadwal rutin seminggu dua kali.
Suatu pemandangan yang kiranya sudah jarang kita ditemui pada Perkampungan di Kota Cilegon belakangan ini, melihat puluhan anak-anak kecil yang begitu bersemangat berlatih pecak silat, serta dukungan para Ibu-ibunya yang menonton dan secara swadaya memberikan jamuan kopi dan makanan kepada para pelatih serta sesepuh Kampung yang turut guyub bareng.
Pemandangan itulah yang terlihat oleh faktabanten.co.id pada Selasa (26/12/2017) malam.
“Ini acara latihan rutin kita kang, setiap malam Minggu dan Sabtu, berhubung sedang libur kita latihan malam Rabu. Melihat anak-anak semangat kita juga makin semangat. Ini langkah kita untuk melestarikan kebudayaan pencak silat agar tidak dilupakan oleh anak-cucu kita kelak,” kata Adnan, Sekretaris Padepokan Bandrong Sakti.
Selain ilmu seni bela diri, anak-anak tersebut juga dididik untuk berprilaku sopan santun dan disiplin.
Namun mirisnya dengan antusiasnya anak-anak di Luwung Sawo yang begitu semangat berlatih dengan bimbingan Padepokan Bandrong Sakti yang didirikan sejak bulan Agustus lalu ini, belum memiliki alat musik Kendang sebagai pengiring gerakan jurus silat.
“Untuk melatih anak-anak ini kita juga undang dari Peguron atau Padepokan lain biar ada variasi jurus, dan kita juga bisa menjalin silaturahmi antar Padepokan. Semoga dengan silaturahmi bisa melancarkan rezeki kita untuk bisa memiliki alat musik Kendang. Saya harap ada pihak yang peduli mau membantu,” harapnya.
Sementara itu, ada istilah yang mengatakan, ‘Dengan teknologi hidup menjadi serba mudah, namun orang menjadi rapuh tidak tangguh’. Hal itulah yang dicemaskan oleh Sarbini, Ketua RT 03/09 yang menghimbau para orang tua di Lingkungannya agar mendorong anak-anaknya ikut berlatih pencak silat.
“Saya khawatir saja melihat perkembangan teknologi seperti TV, HP dan lainnya membuat anak-anak menjadi larut menikmati dan membuatnya malas. Jadi kita himbau agar anak-anaknya agar ikut latihan, termasuk anak saya suruh milih ikut pengajian apa latihan silat. Latihan ini bukan cuma anak-anak, ada beberapa kategori, ada remaja Ibu-ibu hingga dewasa,” terangnya.
Namun mirisnya, semangat berlatih puluhan anak-anak ini belum ditunjang dengan adanya alat musik Kendang, yang tentunya bisa menambah unsur seni dan memperindah gerakan jurus silat terutama dalam pementasan umum. Perlu kiranya para donatur khususnya pihak Pemerintah Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, hingga Dinas terkait agar turut membantu eksistensi mereka ini. (*/Ilung)