CILEGON – Tegangan listrik yang sering naik turun di gedung Kampus Al-Khairiyah Citangkil, dikeluhkan oleh pihak pengelola karena diduga menyebabkan sejumlah alat elektronik mengalami kerusakan.
Bukan hanya itu saja, aktivitas kegiatan belajar mengajar dan perkuliahan di kampus tersebut menjadi terganggu.
Staf Administrasi Yayasan Al-Khairiyah Citangkil Sayuti menyebutkan, sudah dua minggu ini kondisi tidak stabilnya listrik terjadi tanpa adanya tanggapan pelayanan yang cepat dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Disebutkan Sayuti, saat ini sudah terjadi kerusakan pada sejumlah fasilitas elektronik, diantaranya adalah 3 unit AC, 3 Komputer, dan 5 proyektor.
“Banyak mahasiswa yang protes karena lampu mendadak mati saat sedang kegiatan kuliah. Dari pihak yayasan sudah melakukan pengaduan, namun belum ada tanggapan serius,” kata Sayuti.
Sementara saat dikonfirmasi, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Cilegon mengaku berencana akan membangun gardu sisipan khusus Kampus Al-Khairiyah Cilegon.
Pembangunan gardu baru tersebut sebagai upaya mengatasi persoalan tegangan listrik yang sering naik turun.
Manajer PLN Area Banten Utara Rayon Cilegon Endro Widito mengatakan, pembangunan gardu baru tersebut juga sebagai upaya menjawab surat dari Yayasan Al-Khairiyah Citangkil atas laporan permasalahan listrik.
Selain pembangunan gardu, PLN juga akan melakukan perbaikan kualitas di lokasi Kampus Al-Khairiyah. Diantaranya adalah Uprating trafo gardu SKPA dari 100 kVA ke 160 kVA, dan pecah beban dan uprating JTR gardu KPX ke SKPX.
“Pembangunan gardu khusus Kampus Al-Khairiyah mulai tancap tiang tanggal 8 November dan estimasi selesai pekerjaan selama 2 minggu kedepan,” kata Endro, Kamis. (*/Rahmat)