FAKTA BANTEN – Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda, masih menunjukkan peningkatan. Bahkan, berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, sempat terjadi letusan besar.
PVMBG menyebutkan, tinggi kolom abu letusan Krakatau teramati mencapai ketinggian 700 meter dari puncak gunung atau satu kilometer dari permukaan laut.
“Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 27 milimeter dan durasi 31 detik,” tulis PVMBG seperti dikutip VIVA di situs resmi Badan Geologi, Jumat, 24 Agustus 2018.
Dari pantauan PVMBG, terdengar suara dentuman keras saat terjadi letusan. Bahkan getaran akibat letusan dapat dirasakan hingga ke Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Lampung.
“Terdengar suara dentuman dan dirasakan getaran dengan intensitas lemah di Pos PGA,” tulis PVMBG.
Meski letusan cukup besar, tapi PVMBG masih mempertahankan status aktivitas vulkanik GAK pada level II atau berstatus waspada.
Letusan Krakatau berbahaya, karena itu PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan tidak mendekati kawah Gunung Anak Krakatau dalam radius dua kilometer dari kawah. (*/Viva)