“Ya, usai Pak Walikota blusukan ke Kranggot kami bersama dengan tiga OPD lain langsung melakukan rapat mendadak. Dalam rapat tadi banyak agenda yang dihasilkan salah satunya adalah merelokasi para pedagang ketempat asalnya yakni ke hanggar yang kosong ditinggal olehnya,” katanya.
Ketika disinggung berapa jumlah pedagang yang akan direlokasi ke hanggar, Bayu mengatakan, untuk jumlah yang akan direlokasi itu berjumlah 175 pedagang. Mereka akan menempati hanggar yang kosong.
“Jumlah pedagang yang akan kita relokasi itu berjumlah 175 pedagang, untuk pedagang yang berjualan di depan kita akan tempatkan di hanggar barat, dan untuk para pedagang yang di belakang masuk ke hanggar utara,” katanya.
Ketika disingung apakah nanti para pedagang yang menempati Awning di depan kantor UPTD juga akan ikut di relokasi? Bayu menegaskan tidak terkena relokasi. Yang akan direlokasi adalah pedagang yang hanya berjualan menggunakan payung yang berjualan dan pedagang yang menggunakan badan jalan.
“Saya juga mengingatkan untuk para pedagang di awning untuk tidak menambahkan payung di depannya, cukup awning saja. Kalau mereka menambahkan awning jalan jadi sempit dan pasar menjadi semraut,” katanya.
Tanpa adanya kerjasama lanjutnya tidak mungkin pasar Kranggot ini menjadi nyaman. Untuk itu kami juga perlu kerjasama dengan OPD lain. Dishub tentang prasarananya, Dis Pol PP penertiban para pedagang, Dis LH dan PU pada sampahnya.
“Saya yakin kalau para OPD berkomitmen dan bekerjasama, saya yakin pasar Kranggot menjadi pasar yang nyaman, asri dan aman segera terwujud,” katanya. (*/Red/Rizal)