CILEGON – Pemerintah Kota Cilegon yang mewacanakan membentuk Staf Khusus (Stafsus) Walikota seperti yang ada di Kota Manado, mendapat sorotan kritis dari Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC).
Diketahui, sejumlah pejabat Pemkot Cilegon beberapa waktu lalu menggelar studi tiru ke dua kota di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yakni Kota Bitung dan Manado, 25-26 Juli 2024.
Kunjungan ke Sulut dipimpin Walikota Cilegon Helldy Agustian didampingi Kepala Dinas Kominfo Agus Zulkarnain dan para kepala bagian di Setda Kota Cilegon.
Menyikapi wacana tersebut, Ketua IMC Arifin menilai, pembentukan staf khusus walikota harus memenuhi ketentuan hukum dan perundang-undangan.
“Kami belum melihat ada dasar hukumnya yang mengatur itu, mungkin dasar hukumnya hanya Perwal saja,” ujar Arifin kepada wartawan, Selasa (29/7/2024).
Arifin juga mengingatkan agar jangan sampai pembentukan staf khusus walikota menjadi ajang pemanfaatan politik praktis untuk memasukkan golongan tertentu sesuai dengan kepentingan pribadi.
“Yang pasti nanti staf khusus ini akan dibiayai oleh APBD, jadi kerja-kerjanya harus berdasarkan kepentingan pembangunan Kota Cilegon, bukan kepentingan golongan,” tegasnya.
Lanjut Arifin, tidak semua niat baik akan menghasilkan sesuatu yang baik juga, namun harus dilihat dari berbagai aspek yang ada, baik itu aspek filosofis, psikologis dan yuridis.
“Membentuk staf khusus mungkin niatan baik untuk percepatan pembangunan Kota Cilegon, namun kami berharap walikota juga perlu melihat aspek sosial politik saat ini,” lanjutnya.
Arifin pun berharap jika ingin membentuk staf khusus, Pemerintah Kota Cilegon harus mengkajinya lebih dalam bukan hanya didasarkan pada hasil kunjungan kerja ke Kota Manado dan Kota Bitung.
“Kondisi sosial politik di Cilegon dengan Manado itu berbeda. Staf khusus di Manado sudah ada sejak lama sebelum walikota yang sekarang dilantik,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Walikota Cilegon Helldy Agustian menyebut bahwa peran stafsus di sejumlah daerah terbukti dapat membantu tugas-tugas kepala daerah.
Helldy mengaku stafsus direkrut dari kalangan profesional, mantan birokrat dan berbagai latar belakang lainnya.
“Saya ini butuh staf khusus. Misalnya kalau mau akses bantuan pusat, kita perlu tim yang bisa punya akses sehingga pada akhirnya percepatan pembangunan di Cilegon pun bisa dilakukan,” kata Helldy. (*/Ika)