CILEGON – Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menyerahkan bantuan 1.000 batang bibit cabai merah yang diberikan pada kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L), di halaman kantor Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon, Kamis, (4/7/2024).
Helldy yang didampingi sang istri Hany Sevriatri mengajak masyarakat untuk bersama-sama memanfaatkan lahan pekarangannya masing-masing dalam gerakan tanam cabai.
Menurutnya, cabai merupakan salah satu bumbu wajib yang ada di dapur sehingga mau tidak mau banyak orang membutuhkannya.
“Kami mendukung kegiatan P2L ini karena memiliki tujuan mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan dalam peningkatan ketersediaan, aksesibilitas, pemanfaatan, dan pendapatan,” kata Helldy.
Selain memberikan bantuan bibit cabai, Helldy juga menyerahkan bantuan P2L sebesar Rp50 juta kepada lima Kelompok Wanita Tani (KWT) dan dua Tim Penggerak PKK di Kota Cilegon.
“Ini bukti bahwa dari semua sisi kami berikan yang terbaik untuk masyarakat Kota Cilegon yang kami cintai,” tandasnya.
Helldy juga mengapresiasi inovasi yang sudah dilaksanakan oleh DKPP. Atas inovasi yang telah dilakukan, Pemkot Cilegon meraih juara III tingkat Provinsi Banten untuk Limbah Rumah Potong Hewan (LRH) menjadi pupuk cair Bio-CR1.
Ke depan, Helldy pun meminta terus adanya inovasi dengan membuat sebuah produk khas Kota Cilegon. Bila Indramayu terkenal dengan buah mangga, Malang dikenal dengan buah apel, Bali dikenal dengan buah jeruk.
“Nah di Cilegon juga harus memiliki buah indentitas yang khas. Silahkan dicoba buat mangga Cilegon karena kami lihat tanah Cilegon cocok juga ditanami mangga,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala DKPP Kota Cilegon Ridwan mengatakan bahwa tujuan kegiatan P2L adalah bagaimana memanfaatkan pekarangan menjadi lebih produktif dengan menanam tanaman yang mendukung kebutuhan sehari-hari.
“Bantuan ini kami berikan kepada wilayah dengan rawan stunting. Minimalnya kalau hasil tanaman ini memenuhi kebutuhan di rumah tangga dan di wilayah sekitarnya, alokasi anggaran yang lain bisa fokus pada pemenuhan gizi anak sehingga terlepas dari masalah stunting,” harap Ridwan. (*/Red)