Warga Gempol Wetan Cilegon Aktif Lestarikan Kesenian Rudat

 

CILEGON – Warga lingkungan Gempol Wetan, Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, saat ini masih melestarikan kearifan budaya lokal yaitu Rudat.

Rudat merupakan suatu alat musik khas Cilegon yang digunakan dan diperdengarkan pada acara-acara keagamaan atau acara kebesaran tertentu. Seperti iring-iringan pengantin dan acara besar lainnya.

Rudat berasal dari kata Raudhah yang berarti, “taman bunga” (dalam bahasa Arab). Rudat berkembang di Banten
sejak adanya dakwah Islam dengan cara melantunkan syair-syair Syaikh Ja’far al-Barzanji. Keberadaan Rudat tidak bisa lepas dari tarekat, diantaranya adalah Tarekat Samaniyah.

Kesenian Rudat sudah banyak terlihat pada zaman Sultan Ageng Tirtayasa (Abad 16 M).

Pada masa kolonial, Rudat digunakan masyarakat Banten untuk membangkitkan semangat jihad melawan penjajah Belanda.

Saptuni salah satu penggerak kesenian Rudat di lingkungan Gempol Wetan mengatakan, dalam kesenian Rudat terdapat enam jenis pukulan (style) yang dimainkan atau dipukul secara
bersamaan.

Tapi cara memukulnya masing masing berbeda sehingga menghasilkan efek bunyi yang berbeda pula. Salah satu motif atau model pukulan adalah pukulan singkop, dan ada beberapa lagu yang biasa dibawakan dengan rudat, diantaranya: Nulban, Kapal
Berlayar, Ilahinas dan sebagainya. Lagu-lagu Rudat pada mulanya bermotif Arab (Islami) sesuai dengan fungsinya sebagai pengiring.

“Alhamdulillah di Lingkungan Gempol Wetan ini kami masih aktif melestarikan budaya khas Banten. Saat acara-acara besarpun Rudat sering tampil,” katanya kepada faktabanten.co.id, Sabtu (24/6/2018).

Sulihan salah satu penggerak remaja mengatakan seiringnya waktu berkembang, kini kita akan mengregenerasi remaja serta pemuda untuk mencintai seni budaya yang kita miliki. Serta mengembangkan seni Rudat tersebut untuk di perkenalkan ke anak cucu kita kelak.

“Karena perkembangan modern ini, salah satu yang harus dilakukan ialah regenerasi. Kami mengajak anak-anak muda untuk memainkan kesenian Rudat ini,” ungkapnya. (*/Cholis)

Budaya BantenKebudayaanSeni Islamiseni rudat
Comments (0)
Add Comment