Warga Kelelet Samangraya Peringati Isro Mi’raj dengan Menggelar Tabligh Akbar

CILEGON – Dalam Rangka Memperingati Hari Besar Islam (PHBI) Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriyah, RISMA Nurul Ikhlas Lingkungan Kelelet Kulon RT/RW 03/01 Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, mengadakan tabligh akbar yang diisi oleh penceramah KH Romli, pada Jum’at, (4/5/2018) malam.

Kegiatan keagamaan yang rutin digelar warga ini, pada momen kali ini mengusung tema,
‘Kita jadikan sholat sebagai bekal kehidupan di dunia dan akhirat, untuk meraih keberkahan di bulan Sya’ban serta ampunan pada bulan suci Ramadhan’.

Pada kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan jama’ah pengajian yang terdiri dari warga Lingkungan Kelelet Kulon dan masyarakat sekitar Kelurahan Samangraya.

Ketua Pelaksana kegiatan, Ahmad Mu’aziz mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwasanya Sholat merupakan hadiah terindah dari perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

“Dengan diadakannya kegiatan seperti ini semoga masyarakat dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas Sholatnya, baik yang wajib maupun yang sunnah. Kemudian, peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di bulan Sya’ban ini bertujuan untuk meraih keberkahan di bulan Sya’ban serta dapat mendapat ampunan pada bulan Ramadhan yang sesaat lagi akan segera hadir,” ungkapnya.

Selain itu, Rojul Wahaj, warga Link Kelelet mengatakan, kegiatan seperti ini sangat bagus karena mengingatkan masyarakat bahwa Isra dan Mi’raj merupakan safari rohani yang dilakukan Nabi Muhammad SAW atas perintah Allah.

“Isra dan Mi’raj, dua perjalanan ini dilakukan secara horizontal dan vertikal,” ujar Rojul.

Ia juga menjelaskan bagaimana proses perjalanan Rosulullah dalam momentum Isra mi’raj tersebut. Pertama, Isra adalah perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem. Dua tempat tersebut memiliki hubungan ideologis bagi umat Islam. Masjid al-Aqsa adalah kiblat pertama kaum Muslim sebelum Allah perintahkan pemindahannya ke Makkah.

“Islam juga memandangnya sebagai tempat bersejarah karena mengimani Abrahamic Faith,” jelas Rojul.

Kedua, Rojul menjelaskan tentang Mi’raj, yang merupakan perjalanan Nabi secara vertikal dari bumi menuju ke langit ketujuh dan Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat. (*/Asep-Tolet)

Isro Mi'raj
Comments (0)
Add Comment