Warga Sukmajaya Cilegon Pertanyakan Netralitas Petugas Verfak

CILEGON – Berjalannya Verifikasi Faktual (Verfak) oleh Komisi Pemilhan Umum (KPU) Kota Cilegon di Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, dinilai terdapat beberapa kejanggalan.

Sebelumnya aparatur RT diduga ikut intervensi ke salah satu pendukung, kali ini netralitas petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) juga dipertanyakan oleh warga.

Seperti yang diungkapkan oleh Mam, warga Sukmajaya yang mengaku pada Rabu (1/7/2020) sore, sekitar pukul 16.30 WIB didatangi oleh salah seorang petugas PPS Kelurahan Sukmajaya ke rumahnya, yang hanya menyodorkan satu pasangan bakal calon yang tidak didukungnya.

“Ngakunya petugas PPS sendirian pakai tanda di kalungnya juga ada tulisan PPS. Yang disodorkan pilihan dukungan cuma nama Haji Joni doang, saya tanya emang gak ada pilihan lainnya tah, ia bilangnya; gak ada. Minta KTP saya, terus ditanya dukung Haji Joni gak? Dan nyuruh ngisi form dan tanda tangan,” ungkapnya, Kamis (2/7/2020).

“Di rumah, kakak saya juga sama ditawarin milih Haji Joni sama petugas PPS itu. Padahal kita nyerahin dukungan KTP-nya ke Kang Ali Rohman untuk milih Haji Mumu. Saya tidak pernah ngasih KTP ke siapa pun untuk milih Haji Joni. Kenapa ditanya pilihannya cuma Haji Joni?” imbuhnya membeberkan.

Hal itu dibenarkan oleh Ali Rohman warga Sukmajaya yang mengakui kalau dirinya yang meminta KTP dukungan kedua warga tersebut untuk mendukung pasangan bakal calon Haji Ali Mujahidin-Firman Mutakin (Mulia).

“Ya benar, saya tim Mulia yang meminta KTP ke Mam dan kakaknya untuk mendukung Haji Mumu. Ya aneh aja kok kalau petugas PPS datang hanya menyodorkan pilihan untuk bakal calon yang tidak didukungnya, tanpa dikawal Tim LO bakal calon perseorangan lagi, ini jelas janggal,” jelasnya.

Bahkan kejanggalan data Verfak soal data ganda yang dibawa petugas PPS Kelurahan Sukmajaya juga diungkapkan Tim LO Balon Haji Mumu, Erlan, yang mengatakan ada satu rumah di Link Priuk sebelumnya kompak menyatakan dukungan untuk bakal calon Haji Mumu, namun saat diverfak ditanya pilihan bakal calon Haji Joni dan Haji Lukman.

“Kang Salam itu Tim LO Mulia, sekeluarga jelas berikan dukungan KTP untuk Haji Mumu dan jelas tidak berikan KTP ke balon lain. Tapi saat diverfak masuk data ganda dan ditawari pilihannya Haji Joni sama Haji Lukman, kan aneh? Ini data dari KPU apa pengajuan pertanyaan dari petugas PPS saja? Petugas PPS nya Dedi,” bebernya.

Ketua PPS Kelurahan Sukmajaya, Eris Arfian, saat dikonfirmasi beralasan hal itu karena kelalaian anggotanya saat memegang data. Sambil menunjukkan data, pihaknya akan langsung membenahi kesalahan data, dan melakukan Verfak ulang.

“Anggota saya mengaku kelalaiannya karena data ketukar atau keselip saat melakukan verifikasi. Emang bentuk daftar list Haji Mumu sama Haji Joni mirip, kalau Haji Lukman mah agak beda, ini data dari KPU. Hasil kemarin dalam data Haji Mumu kita tulis TMS (Tidak Memenuhi Syarat). Tapi nanti kita ganti dan lakukan Verfak ulang,” jelasnya.

Hingga saat ini Ketua KPU Kota Cilegon, Irfan Alfi, belum bisa dikonfirmasi soal kejanggalan data tersebut, apakah memang murni kesalahan yang tidak disengaja atau memang ada agenda terselubung, sehingga terjadi kejanggalan yang dipertanyakan warga dan Tim LO Mulia tersebut. (*/Ilung)

Calon IndependenPilkada Cilegon 2020Verifikasi Faktual
Comments (0)
Add Comment