Warga Tuding Amblasnya Ruas JLS Cilegon, Akibat Galian Pasir

CILEGON – Amblasnya separuh badan jalan di Jalan lingkar Selatan (JLS) Kota Cilegon, menurut penilaian warga hal itu diakibatkan oleh aktifitas galian pasir yang membuat debit air semakin tinggi karena kawasan serapan air dan tadah hujan saat ini mulai menghilang.

Seperti dikatakan warga berinisial MH (55), salah satu warga Kampung Tamiyang, Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, yang rumahnya berdekatan dengan amblasnya separuh badan jalan di JLS tersebut.

Ia menduga debit air yang cukup tinggi yang mengakibatkan amblasnya separuh badan jalan tersebut, karena adanya galian pasir di hulu sungai Temiyang itu.

“Mungin karena adanya galian pasir disana kang, jadi yang tadinya air masuk ke jembatan sondol akhirnya meluap ke sini (Kali Temiyang), yah keduanya namanya Sungai Temiyang,” ungkap MH, Rabu (25/4/2018).

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini debit air melalui Jembatan Sondol semakin sedikit dibandingkan ke Kali Temiyang, yang kondisinya tidak dibuatkan jembatan melintas ke JLS, namun hanya gorong-gorong yang dibangun oleh warga sebelum adanya JLS.

“Airnya semua kesini sedangkan ke Kali Sondol sedikit, ditambah air dari galian pasir yang tandus. Sehingga air hujan turun ke Kali sangat besar. Lagi pula kenapa waktu bikin JLS tidak dibuat jembatan, ini hanya gorong-gorong buatan warga dulu sebelum di bangun JLS juga sudah ada mungkin karena airnya meluap akhirnya amblas,” paparnya.

Hal senanda juga diungkapkan, AH, yang juga warga sekitar. Dirinya menduga bahwa debit air yang semakin tinggi ke aliran Kali Temiyang karena adanya galian pasir.

“Kayaknya sih karena galian pasir itu, airnya kesini semua. Apalagi ada dua aliran diatasnya ditambah dari galian,” tandasnya.

Diketahui tambang pasir di Link Temiyang tersebut merupakan tambang pasir besar yang menurut warga dimiliki oleh pengusaha bernama Pak Tera. (*/Temon)

Galian PasirJLS
Comments (0)
Add Comment