SERANG – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, dr Ati Pramudji Hastuti angkat bicara kaitan dengan banyaknya masyarakat yang mengalami batuk, pilek hingga sakit tenggorokan.
Ati mengungkapkan penyebab fenomena tersebut. Ia menyebut, faktor cuaca, debu dan polusi udara dapat menyebabkan alergi dan iritasi saluran pernafasan.
“Di tambah dengan menurunnya daya tahan tubuh, sehingga mencetus terjadinya infeksi dari berbagai jenis virus, seperti rhinovirus, coronavirus, adenovirus, virus influenza dan juga virus parainfluenza,” ujarnya, kepada wartawan, pada Kamis, (10/8/2023).
Selain virus-virus tersebut, bakteri seperti streptokokus sebut dia, dapat menjadi salah satu penyebab lainnya.
“Streptokokus merupakan salah satu jenis bakteri yang dapat menyebabkan terbentuknya rasa nyeri pada saluran tenggorokan. Infeksi akibat bakteri streptokokus juga dipercaya memerlukan perhatian lebih dalam penanganannya, karena bakteri ini dapat menyebar dan menyerang organ-organ lainnya, seperti jantung atau ginjal,” ungkapnya.
Kemudian, dirinya menyarankan agar dapat pergi ke dokter jika penyakit tenggorokan yang diderita tidak kunjung sembuh dan semakin parah.
Dengan begitu, dokter akan melakukan diagnosis untuk memastikan apakah virus atau bakteri yang menjadi penyebab sakit.
“Jika hasil menunjukkan adanya tonsil yang bengkak, terjadinya pembesaran kelenjar getah bening serta demam yang tinggi yaitu di atas 38 derajat Celsius serta tidak diikuti adanya batuk, maka kemungkinan besar penyebab dari sakit tenggorokan adalah akibat bakteri streptokokus,” jelasnya.
Setidaknya kata dia, ada 10 cara agar masyarakat dapat menghindari penyakit tersebut.
1. Cuci tangan secara rutin
2. Hindari menyentuh wajah dengan tangan kotor
3. Pakailah masker saat ke luar rumah
4. Konsumsi makanan bergizi
5. Bersihkan permukaan benda secara rutin
6. Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi
7. Lakukan vaksinasi influenza
8. Olahraga teratur
9. Istirahat cukup
10. Minum air putih 8 gelas per hari. (*/Faqih)