SERANG – Ketua Umum Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) DKI Jakarta angkat bicara terkait wacana penggabungan Jakarta dan Banten menjadi satu Provinsi.
Dikatakan Muhammad Izzudin Robbani, justru dengan adanya pemekaran wilayah tujuannya agar alokasi anggaran dan fokus pembangunan di kedua wilayah tersebut bisa terlaksana dengan baik.
“Orang mah pemekaran, biar alokasi anggaran dan fokus pembangunannya terpusat. Logikanya gimana mau digabung? Kalau terkoneksi atau terintegrasi masih logis. Bukan digabung,” katanya saat dihubungi Fakta Banten melalui sambungan WhatsApp, Jum’at (19/05/2023).
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa sebetulnya agak mustahil kalau Provinsi Banten misalnya secara keseluruhan dapat terintegrasi dengan DKI Jakarta.
Karena secara letak geografis, hanya sebagian dari daerah Provinsi Banten saja yang masuk ke dalam kategori wilayah penyangga DKI Jakarta.
“Seperti Tangerang Kota (misalnya -red), Tangerang Kabupaten dan Tangerang Selatan yang resmi dan dengan payung hukum yang jelas,” katanya menambahkan.
Kedua daerah tersebut juga dikatakan Muhammad Izzudin Robbani tentu saja memiliki masing-masing daerah atau wilayah yang dijadikan sebagai pusat pemerintahannya.
Sedangkan Kota Serang yang posisinya sebagai pusat Pemerintahan di Provinsi Banten saja masih belum optimal dalam mencukupi kebutuhan masyarakatnya.
Oleh sebab itulah, ia menilai agar dampak dari wacana penggabungan Jakarta dan Banten tersebut harus dipertimbangkan secara lebih matang lagi.
“Setiap provinsi itu punya kota yang dijadikan pusatnya, pemerintahan, perekonomian, dll. Banten itu punya Serang, yang perlu dievaluasi sejauh mana Kota Serang mampu mendinamisasi kota atau Kabupaten penyangganya supaya kebutuhannya tercukupi,” pungkasnya. (*/Mukhlas)