SERANG – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten Tine Al Muktabar menyalurkan bantuan kepada anak yatim, dhuafa, dan lanjut usia (lansia) di Yayasan Yakenas Medina Banten, Kota Serang, pada Jumat, (21/7/2023). Program Kerja Pokja 1 PKK ini sebagai bentuk penghayatan dan pengamalan nilai kemanusiaan dalam Pancasila.
“Pada dasarnya kegiatan ini merupakan tugas pokok PKK dengan menumbuhkan ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat,” jelasnya.
Tine menyampaikan, kegiatan ini juga merupakan pelaksanaan dari Program Kerja Pokja 1, dimana Pokja 1 ini memiliki program dalam Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Program Gotong Royong dalam memperhatikan kelompok rentan.
Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, kelompok rentan adalah kelompok yang memiliki kerentanan dan mengalami keterbatasan fisik, mental, dan sosial sehingga tidak mampu mengakses layanan dasar dan membutuhkan bantuan khusus dari negara atau komunitas lainnya.
“Selain silaturahmi kegiatan ini juga merupakan pelaksanaan dari program kita untuk memperhatikan kelompok rentan,” ungkapnya.
“Dan kami memikirkan panti sekaligus pesantren ini untuk mendapatkan satu perhatian dari kami,” lanjutnya.
Ia berharap, bantuan berupa sembako bagi yatim dhuafa ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik melalui pelaksanaan pendidikan atau pelayanan masyarakat yang baik.
“Dengan program yang dilaksanakan ini saya harap mampu melahirkan anak-anak hebat yang sehat, sukses, cerdas dan berakhlak mulia, juga tentu didukung oleh lingkungan dan orang-orang yang hebat,”
Dalam kesempatan yang sama, ketua Yayasan Yatim dan Dhuafa Yakenas Medina Banten Rauhah menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya atas kunjungan dan bantuan yang diberikan oleh TP PKK Provinsi Banten. Ia berharap, bantuan yang diberikan ini bukan hanya semata-mata untuk menggugurkan suatu kewajiban tetapi juga dijadikan sebagai upaya dalam membangun kerjasama.
“Ya, Alhamdulillah kita mendapatkan bantuan dari TP PKK Banten. Ini kita jadikan sebagai upaya kita dalam silaturahmi dan salah satunya menciptakan kerjasama dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan, yayasan yang berdiri sejak tahun 2002 ini telah melahirkan anak-anak yang memiliki semangat belajar tinggi yang dibuktikan dengan beberapa siswa yang melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Dengan demikian, ia juga mengharapkan bantuan ini mampu dijadikan motivasi belajar untuk anak-anak yayasan.
“Yayasan yang melayani kaum dhuafa yang menjunjung tinggi pendidikan ini memang sudah lama berdiri, sekarang ada 42 orang santri dan 8 tenaga pengajar,” jelasnya.
“Semoga dengan apa yang diberikan ini mampu menambah motivasi mereka supaya lebih rajin belajar dan sekolahnya,” imbuhnya. (*/Faqih)