SERANG – Banten sebagai provinsi akan bertambah usia ke-23 tahun pada Rabu, (4/10/2023) besok. Kendati begitu masih ada sejumlah masalah yang belum bisa diurai secara tuntas.
Di antara masalah-masalah itu adalah tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Provinsi Banten.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin Banten pada Maret 2023 sebanyak 826,13 ribu orang.
Meski mengalami penurunan pada tahun sebelumnya, penduduk miskin Provinsi Banten berada di angka 6,17 persen.
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar sebelumnya pernah bilang , jika turunnya penduduk miskin di Banten pada priode Maret 2023 merupakan ikhtiar bersama.
“Itu cukup signifikan atas berbagai ikhtiar kita dalam rangka kinerja pembangunan yang tentu menjadi tugas bersama kita dalam rangka upaya menurunkan angka kemiskinan,” kata Al saat dikonfirmasi, pada Senin, (17/7/2023) lalu.
Meski mengalami penurunan, Al Muktabar mengaku tak berpuas diri. Sebab kata dia, pihaknya harus terus berupaya untuk menekan angka kemiskinan di Banten serendah-rendahnya.
“Kita tidak berpuas diri dalam penurunan itu, karena pada dasarnya harus terus ditekan serendah-rendahnya,” terangnya.
Tak hanya itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Provinsi Banten juga pada Februari 2023 masih tinggi, yakni sebesar 7,97 persen.
TPT Provinsi Banten itu tercatat menjadi nomor satu di Indonesia. Jika dilihat menurut pendidikan, TPT tertinggi pada tingkat pendidikan yakni SMA, sementara terendah pada tingkat pendidikan SD ke bawah.
“SD ke bawah sebanyak 4,90 persen, SMP 7,54, SMA 12,63, SMK 10,62, Diploma I,II,III 8,76 persen, dan Universitas 4,93 persen,” demikian bunyi persentase dalam rilis BPS Banten. (*/Faqih)