APH Diminta Usut Oknum yang Diduga Monopoli Proyek Pemprov Banten

Uday menyebut, baru-baru ini berhembus kabar soal adanya dugaan oknum, yang berkeliaran di sejumlah OPD di Pemprov Banten dan kerap menjual nama Gubernur Banten Wahidin Halim, untuk mendapatkan proyek pekerjaan di lingkungan Pemprov Banten.

“Pekan lalu, ada komponen masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa di Dinas PUPR. Mereka mencium aroma persekongkolan dalam pengkondisian pemenang tender proyek-proyek yang ada di dinas tersebut,” ujar Uday dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/3/2021).

Menelisik lebih dalam ungkap Uday, upaya pengkondisian berbagai proyek yang bernilai besar itu nampaknya tidak dilakukan di satu atau dua dinas saja.

“Dari sumber-sumber yang teruji, terungkap sosok laki-laki muda berinisial ES (sebut saja EScream). EScream seperti raja, mengintervensi para pihak, tak terkecuali Kelompo Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP). Nampaknya ia ingin mengendalikan semua proyek besar di APBD Banten. Apalagi kerap menyebut diri Orang Gubernur,” terang Uday.

“Jika itu tidak benar, maka Gubernur harus membeberkannya secara terbuka. Siapa sebenarnya yang ia maksud “Pihak Ketiga” yang disebutnya pada 2018?. Sebab yang dipertaruhkan adalah uang rakyat Banten. Apalagi uang yang dipakai itu adalah pinjaman dari PT SMI yang harus ditanggung oleh rakyat Banten tahun 2024. Sedangkan kepemimpinan Wahidin Halim, Maret 2022 sudah selesai,” sambungnya.

Untuk itu masih kata Uday, saatnya rakyat Banten melek terhadap persoalan yang terjadi di Pemprov Banten.

“Para Pengusaha Banten harus dibangunkan, jangan mau dikendalikan oleh seseorang sebagai broker yang petantang-petenteng merasa memiliki backing yang kuat,” tandasnya.

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Gubernur Banten, Ujang Giri (Ugi) saat dikonfirmasi membantahnya. Menurutnya, Gubernur Banten tak pernah menunjuk atau merekomendasikan siapapun dalam urusan proyek di lingkungan Pemprov Banten.

“Semua orang bisa ngaku-ngaku orang dekat gubernur, orang dekat bupati, orang dekat presiden atau orang dekat raja sekalipun ga ada yang larang kan kalau sekedar ngaku-ngaku dekat. Tapi kalau dibawa-bawa ke urusan proyek, Gubernur tidak pernah merekomendasikan siapapun itu mau orang dekat atau keluarga sekalipun. Pak Gubernur tidak pernah merekomendasikan siapapun itu, Pak Gubernur mempersilahkan kepada pengusaha yang mau mengikuti proses tender atau pekerjaan di pemprov Banten dengan profesional,” jelasnya. (*/Faqih)

Comments (0)
Add Comment