SERANG – Layaknya visi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, yakni Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera, dan Berakhlakul Karimah. Salah satu perkumpulan yang mengatasnamakan Riung Dalung, melaksanakan pengajian Kitab Kuning di malam Sabtu pada Minggu kedua di setiap bulannya, Jumat (20/12/2019).
Akhlakul Karimah merupakan visi penting dalam penerapan perilaku kehidupan masyarakat dan pemerintah yang mencerminkan penerapan nilai-nilai agama. Yakni, nilai-nilai yang sesuai dengan hakikat ketuhanan, keberadaan manusia berserta alam seisinya.
Menariknya, rutinitas pengajian Kitab Kuning ini diinisiasi oleh beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.
Meski enggan disebutkan namanya, rutinitas pengajian tersebut sontak tiap pekannya selalu menambah peminat. Diantaranya belasan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).
Kitab Kuning yang menjadi bahan pengajian itu adalah kitab Safinah An-Najah yang ditulis oleh Syekh Salim bin Samir Al Hadlrami. Di dalamnya membahas terkait muatan fikih.
Ketua Umum Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) Provinsi Banten Efi Afifi, yang bertindak sebagai pusat pimpinan pengajian Kitab Kuning tersebut mengatakan bahwa pengajian ini sudah berjalan selama enam bulan.
“Pengajian pada malam ini membahas tentang syarat dan rukun Shalat,” katanya.
Rutinitas kehidupan lanjut Afifi, pasti mengalami kepenatan, sehingga membutuhkan waktu-waktu santai, yang salah satunya dengan melaksanakan pengajian.
Afifi menuturkan, pengajian ini dilakukan merupakan bentuk dalam merawat kesadaran, yang terkadang seseorang kerap lupa saat menjalankan ibadahnya.
“Ngaji safinah ini esensinya membicarakan sesuatu yang sudah lupa, yakni tentang fikih,” tuturnya.
Di lain sisi ia mengapresiasi atas rutinitas pengajian yang diinisiasi oleh kalangan ASN Pemprov Banten tersebut.
“Apresiasi, ASN tapi mau ngaji masih memikirkan fikih yaitu kajian tentang ibadah. Ini penanda, sebagaimana sabda Rasulullah SAW ‘Barang siapa yang ditakdirkan baik akhir hidupnya, itu akan diberikan pemahaman dalam agama, yaitu ilmu fikih,” tukasnya. (*/Qih)