SERANG – Bank Indonesia yang bersinergi bersama Pemerintah, KNEKS, dan MES kembali menyelenggarakan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Jawa pada 29 September hingga 1 Oktober 2023 yang menjadi rangkaian dari road to show Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada 24-29 Oktober mendatang.
Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di Indonesia terus diarahkan untuk mencapai inklusi keuangan dengan dukungan digitalisasi.
Upaya tersebut diwujudkan melalui pengembangan inovasi dan teknologi tiga program unggulan wilayah Jawa yaitu pertama Penguatan Rantai Nilai Produk Halal (PAHALA) untuk mendorong sinergi ekosistem rantai nilai produk halal melalui sertifikasi halal, pengembangan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat) dan Toko Bahan Baku (Tobaku) Halal.
Kemudian Inklusivitas Ekonomi melalui Digitalisasi (INSANI) yang berfokus pada pengembangan landing page atau fitur Muslim-Friendly Tourism dan digitalisasi pembayaran zona KHAS se-Jawa, dan Optimalisasi ZISWAF untuk Kesejahteraan Umat (MASLAHAT) yang diimplementasikan melalui pengembangan ekonomi dan bisnis pesantren melalui optimalisasi dana ZISWAF, lelang wakaf produktif serta pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi kompetensi Nadzir di Jawa.
Hal tersebut mengemuka dalam Upacara Pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa yang mengangkat tema “Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa yang Inklusif” di Surabaya, Jawa Timur.
Adapun tema tersebut direpresentasikan melalui empat agenda utama Fesyar Jawa yaitu, Sharia Economic Forum, Sharia Economic Fair, Sharia Economic Fair, dan Business Matching Financing.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung menyampaikan pentingnya sinergi para pemangku kepentingan dalam menghadapi berbagai tantangan pengembangan eksyar ke depan. Untuk itu, terdapat empat strategi kunci pengembangan Eksyar Bank Indonesia, yaitu mendorong terbentuknya ekosistem produk halal secara end-to-end, pengembangan inovasi kebijakan dan instrumen pasar keuangan syariah, penguatan halal lifestyle, dan penguatan peran teknologi digital.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Provinsi Jawa Timur yang diwakilkan oleh Wakil Gubernur, Emil Elistianto Dardak juga menekankan pentingnya strategi untuk memotivasi pengembangan ekonomi syariah di Jawa yaitu melalui peningkatan compliance atau sertifikasi halal sebagai ikhtiar untuk meningkatkan berkah usaha dan pentingnya membangun ekonomi keumatan melalui pelaku ekonomi di sektor pesantren.
Disamping itu, Wagub juga mengarahkan agar para pelaku usaha untuk terus berupaya di kancah global. Dalam acara, turut hadir Kepala Perwakilan BI se-regional Jawa.
Untuk showcasing UMKM, Fesyar Jawa berhasil mencatat transaksi penjualan mencapai Rp3,03 Miliar sepanjang pelaksanaan kegiatan Fesyar baik melalui online maupun secara offline yang meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,46 Miliar.
Di sisi lain, Provinsi Banten turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan Fesyar Jawa dengan mengirimkan 13 UMKM dan Pondok Pesantren binaan KPw Bank Indonesia Prov Banten yang telah lolos seleksi lebih dari 200 UMKM. Ke-13 UMKM tersebut di antaranya yang merupakan UMKM unggulan dari 8 kabupaten/kota, yaitu Dewi Sambi, Rhamala Hijab, Aramara Fashion, Ageman Ecoprint, Kaywood, Mitra Mandala, Prospero, Tawoon Banten Coffee Gn Karang, Cokelatin, Sanfood, PonPes Al Iman, dan PonPes Al-Furqon.
Lebih lanjut, berkat konsistensi, inovasi dan sinergi kuat antara Bank Indonesia Provinsi Banten, Pemerintah, dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Banten dalam pengembangan ekonomi syariah di daerah, tercatat berhasil membuahkan hasil yaitu dari enam cabang kompetisi FESyar Jawa 2023 yang diselenggarakan Provinsi Banten berhasil meraih lima achievement pada tiga kategori lomba.
Pertama Juara 2 (Favorit) Wirausaha Muda Syariah Kategori Hulu (Gapoktan Padi Sukabungah Kabupaten Lebak), kedua Juara 2 Modest Young Designer Competition road to IN2MOTION Kategori PonPes (Pondok Pesantren Rodhotul Huda Kabupaten Pandeglang), ketiga Juara 3 Modest Young Designer Competition road to IN2MOTION Kategori UMKM (Dewi Sambi Kota Tangerang), keempat Juara Favorit 1 Dakwah Eksyar antar Pesantren (PonPes Al Iman Kabupaten Pandeglang), dan kelima Juara Favorit 2 Dakwah Eksyar antar Pesantren (PonPes Daar El Qolaam Kabupaten Tangerang).
Sebagai penutup acara yang memukau, karya terbaik para pemenang dan 20 finalis Modest Young Designer juga ditampilkan pada sesi fashion show, termasuk menampilkan karya UMKM dan Pondok Pesantren binaan Bank Indonesia Provinsi Banten yang mengangkat kombinasi pesona wastra Batik Banten dan Tenun Baduy sebagai bahan kain yang digunakan.
Indriani, salah satu kontingen santri yang berhasil meraih Juara 1 Favorit kategori Dakwah Ekonomi Syariah Antar Pesantren menceritakan, bahwa ia bersyukur bisa menjadi perwakilan dari Kabupaten Pandeglang bahkan Provinsi Banten, serta merasa bangga karena bisa menantang kepercayaan diri untuk berdakwah ekonomi syariah di hadapan lebih dari 163 ribu pengunjung yang hadir pada acara FESyar Jawa 2023. (*/Faqih)